Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Joe Biden, Presiden ke-46 AS: Dunia Kembali Normal?

20 Januari 2021   23:49 Diperbarui: 22 Januari 2021   21:38 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diary kuliah hari ini tentang pelantikan Presiden ke-46 Joe Biden. Peristiwa ini tidak hanya ditunggu oleh rakyat Amerika Serikat (AS), tetapi juga oleh masyarakat internasional. 

Banyak orang menyakini bahwa Biden akan membawa perubahan besar bagi AS dan hubungannya dengan berbagai negara di dunia. Sementara itu, selama empat tahun kemarin AS dipimpin Trump dengan kebijakan dan cara yang di luar pakem. Lalu, apakah Biden akan membuat dunia kembali normal?

###
Hari ini perkembangan hubungan internasional akan secara mendasar dipengaruhi oleh perubahan kekuasaan di AS. Pagi ini 20 Januari 2020, Biden menggantikan Trump sebagai Presiden AS. Negara superpower itu diprediksi akan tampil secara sangat berbeda di 4 tahun ke depan di bawah Presiden terpilih Biden.

Dunia akan kembali normal! Begitulah kira-kira harapan banyak pemimpin dunia kepada Biden. Seperti telah diduga, Biden pun mengamini harapan mereka. Janjinya adalah memulihkan kepemimpinan global AS. Biden pun menyampaikan beberapa kebijakan yang akan mengembalikan partisipasi AS di berbagai organisasi atau inisiatif internasional/global, termasuk dalam penanganan pandemi global.

####
Tiba-tiba ada keinginan menonton siaran langsung tentang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden ke-46 AS dan perayaan selesainya kekuasaan Presiden ke-45 AS Donad Trump. 

Sayangnya, perayaan itu tidak diikuti pemberian selamat secara langsung dari Trump ke Biden. Trump berpidato untuk terakhir kalinya sebagai Presiden dari Joint Base Andrews, Maryland. Sedangkan, Biden memberikan pidato pertamanya dari Capitol Hill. Terakhir kali seorang presiden AS tidak datang ke pelantikan presiden baru pada 1869.

Sekitar 10an menit Trump menyampaikan terima kasih ke beberapa pihak dan memberikan selamat ke Biden sebagai Presiden baru. Selesai berpidato, selesailah kekuasaan Trump. 

Empat tahun kekuasaan Trump di negara paling kuat di dunia itu memang telah mengharu biru dan memberikan banyak kejutan, baik dalam pengertian positif maupun negatif. Selanjutnya, Trump terbang ke Florida. Ini semua menjadi simbol bagi berakhirnya hari-hari Trump di pusat kekuasaan dunia.

Hari ini adalah harinya Joe Biden. Pidato pertamanya menjadi simbol bagi mulainya kekuasaan Biden sebagai Presiden baru AS. Rakyat negara Paman Sam menunggunya dengan penuh optimisme dan kawatir. Optimisme bahwa Biden akan memberikan pengaruh yang sangat berbeda dengan Trump di 4 tahun ke depan. 

Di saat yang sama, masyarakat AS dihadapkan pada rasa kawatir. Kekalahan Trump ternyata berakibat pada perpecahan masyarakat AS hingga ke tingkat yang mengkhawatirkan. Provokasi Trump tentang kecurangan pemilu AS berujung pada mengerasnya pendukung Trump yang tidak mempercayai hasil pemilu AS 2020 dimenangkan Biden. Puncak kekhawatiran itu adalah ‘serangan’ pendukung Trump ke Gedung Capitol ketika Senat AS hendak mensahkan kemenangan Biden.

####
This is your time! Itu tulisan ucapan selamat dari Mantan Presiden AS Barack Obama di akun Twitter-nya. Selama delapan tahun atau 2 kali masa jabatan kepresidenan Obama (2009-2013 dan 2013-2017), Biden telah mendukung pemerintahannya sebagai wakil presiden. 

Ini adalah ungkapan emosional Obama kepada mantan wapresnya yang akhirnya terpilih sebagai presiden. Obama pun ikut mendukung kampanye Biden demi mengalahkan Trump.

Meskipun begitu, menurut saya, ucapan selamat itu dapat diartikan memberikan makna yang berbeda bagi Biden. Mungkin sebuah kritik tidak langsung dari Obama kepada Biden. Obama bisa saja berharap Biden memiliki kebijakannya sendiri yang berbeda dengan ketika Biden menjadi Wapres. 

Bagaimana pun juga situasi dunia sekarang sangat berbeda. Tantangan pertama dan utama Biden sekarang adalah pandemi Covid-19. Situasi global ini memerlukan respon kebijakan Biden yang berbeda. Apakah kecenderungan ini muncul karena Biden dan Obama berasal dari partai yang sama?

Sedangkan Biden sendiri tampaknya mengindikasikan persamaannya dengan Obama. Beberapa rencana kebijakan ---kecuali tentang pandemi--- tampaknya mirip berkaitan dengan kepemimpinan global AS di masa pemerintahan Obama. Selain itu, beberapa orang yang diminta mendukung pemerintahan Biden ternyata pernah membantu pemerintahan Obama. 

Walau kebijakan dan orang sama, namun masih ada ruang bagi Biden untuk berbeda karena lingkungan internal dan eksternal yang berbeda.

####
Ini sudah jam 23.32 WIB. Rangkaian acara pelantikan masih berlangsung dan belum sampai pada pidato Biden.

Catatan kuliah ini saya tayangkan di Kompasiana secara terpisah dengan pidato Biden. Rencananya saya coba melihat dimensi internasional dari isi pidato Presiden terpilih itu.

Welcome to A New World!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun