Pandemi Covid-19 ini menunjukkan secara gamblang betapa orang-orang yang menolak vaksin mengalami disorientasi. Kelompok ini lebih fokus pada vaksin ketimbang virus corona. Padahal vaksin itu secara jelas telah dinyatakan aman dan halal oleh otoritas berwenang.
Lebih lanjut, Wakil Menteri Kesehatan sudah menegaskan bahwa "vaksinasi merupakan proses kebersamaan. Tujuan vaksinasi bukanlah kekebalan individu, namun kekebalan kelompok." Kekebalan kelompok ini perlu menjadi perhatian bersama.
Serangan virus Corona sejak awal tahun 2020 yang lalu hingga saat ini telah merenggut jutaan nyawa manusia di dunia. Oleh karena itu, kenyataan ini seharusnya membuka mata hati semua orang untuk benar-benar melawan dengan cara bersedia divaksin(asi).
Peningkatan imunitas tubuh diyakini mengurangi resiko terkena Covid-19 yang, selanjutnya, akan diikuti oleh bangkitnya pertumbuhan ekonomi. Berputarnya kembali roda ekonomi akan membuka lapangan kerja yang saat ini terpaksa dikurangi atau dihilangkan sebagai dampak dari pandemi.Â
Dengan menerima vaksin, kita masing-masing sebenarnya telah andil dalam usaha untuk melindungi kita semua dari ancaman bahaya Covid-19.Â
Covid-19 tidak bisa dihadapi dengan egoisme pribadi, tapi justru memerlukan kebersamaan atau semangat gotong-royong kita semua.Â
Covid-19 itulah musuh bersama kita, sehingga kebersamaan kita-lah yang diperlukan untuk bersedia menerima vaksin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H