Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Musik 90s: Lagu Wind of Change dan Ambruknya Uni Soviet

9 Januari 2021   22:39 Diperbarui: 14 Januari 2021   17:50 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, kuasa lunak memasukkan musik bersama tari-tarian, film, barang-barang budaya, dan lain-lain yang berada di dalam kelompok seni dan budaya. Sebagai bagian dari kuasa lunak, musik dipakai oleh pemerintah atau masyarakat dari sebuah negara untuk mempengaruhi masyarakat di negara lain. 

K-pop dan K-drama menjadi contoh paling gamblang. Korea Selatan memakai berbagai ikon berlabel 'K' ---termasuk K-beauty--- untuk membangun identitas nasionalnya. 

Sementara itu, nasionalisme di dalam lagu atau musik dapat ditemukan pada berbagai lagu nasional (national anthem), seperti Indonesia Raya dan lainnya. 

Wind of Change
Begitu pula lagu Wind of Change yang secara sengaja digubah untuk ikut mendorong perubahan politik di Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur.

Taman Gorky di kota Moskow menjadi terkenal ketika band legendaris asal Jerman, Scorpions, memasukkannya ke dalam lirik lagu Wind of Change. "I follow the Moskwa/Down to Gorky Park," adalah potongan lirik di baris pertama lagu milik Scorpions.

Ide menulis lagu Winds of Change muncul setelah melihat perubahan besar yang tak terduga berlangsung di Leningrad (1988) dan Moskwa (1989). Perubahan datang seiring dengan meluasnya gerakan Glasnot (keterbukaan) dan Perestroika (reformasi kebijakan pemerintah Uni Soviet yang mengarah ke keterbukaan) yang dicanangkan Presiden Rusia, Mikhail Gorbachev.

Konser Moscow Music Peace Festival 1989 berlangsung sangat meriah. Penampilan grup band Scorpions merupakan yang pertama kalinya bagi grupl band dari negara Barat di Moskow, begitu pula sebaliknya bagi penonton konser itu. Bahkan konser itu menjadi penampilan paling fenomenal karena Scorpions membawakan lagu yang menjadi legenda bagi perubahan politik paling mendasar bagi negara Rusia yang kita kenal sekarang.

Besarnya dampak lagu Wind of Change bagi perubahan politik di negara-negara bekas Uni Soviet juga dibarengi oleh kontroversi di sekitar lagu itu. Campur tangan CIA diyakini memiliki peran sangat besar dalam pembuatan lagu itu. Lagu itu dianggap sebagai bagian dari strategi propaganda Barat terhadap Uni Soviet, sehingga memberikan pengaruh besar di masyarakat Moskow dan kota-kota lainnya. Hingga sekarang kontroversi itu tetap tidak ada titik terangnya.

Melalui catatan ini, saya tidak mengatakan bahwa lagu Wind of Change adalah satu-satunya atau penentu (determinant) utama bagi perubahan politik di Uni Soviet pada waktu itu. Ada banyak faktor lain yang lebih penting ikut mendorong runtuhnya negara itu. 

Yang lebih menarik bagi saya adalah lagu Wind of Change-nya Scorpions ini ikut berperan dalam salah satu peristiwa paling bersejarah di dunia, yaitu ambruknya Uni Soviet dan munculnya negara pewarisnya, yaitu Rusia. Peristiwa itu menimbulkan dampak ikutan yang juga sangat penting dalam dinamika politik global, yaitu berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. 

Peran bersejarah itu yang membuat Wind of Change ---sebagai salah satu musik 90s ini--- memiliki posisi menarik dalam sejarah politik internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun