Tempat-tempat sepi atau ramai, tertutup atau terbuka atau kombinasinya menjadi pilihan menarik untuk melatih kebiasaan menulis. Anda biasa menulis di tempat seperti apa? Saya sendiri terbiasa menulis opini di ruang terbuka, seperti di ruang keluarga di depan televisi. Ada juga penulis yang memiliki tempat khusus untuk menulis, misalnya di kamar mandi.
Pilihan tempat mana yang sesuai atau cocok dengan kita akan sangat tergantung pada kebiasaan kita masing-masing. Kemampuan untuk membiasakan diri pada tempat tertentu untuk menulis tentu saja berbeda-beda untuk setiap orang.
3. Tema/topik tulisan
Setelah waktu dan tempat, kebisaan menulis dapat dilatih dengan cara membiasakan diri pada tema atau topik khusus. Fokus pada tema atau topik tertentu dapat meningkatkan pengetahuan penulis secara khusus pada isu tertentu itu.Â
Penulis didorong untuk terbiasa atau memiliki pengetahuan lebih banyak pada isu tertentu. Proses membiasakan diri pada isu tertentu ini membuat penulis menjadi ahli di bidang itu.Â
Di Kompasiana, ada penulis tertentu yang membiasakan diri menulis puisi atau cerpen atau isu-isu aktual tertentu. Selain itu, ada banyak juga Kompasianer yang terbiasa mengeksplorasi kebisaan menulis di banyak kategori.
Ketiga faktor di atas bisa dicoba dipraktekkan jika seorang penulis belum pernah melakukannya. Siapa tahu kemampuan menulisnya meningkat.Â
Namun demikian, sependek pengetahuan saya, seorang penulis setidaknya memiliki salah satu dari ketiga kebiasaan di atas.Â
Apakah tanpa ketiga faktor itu, seseorang tidak bisa menulis? Tidak juga. Seorang penulis tetap bisa melakukan kegiatan menulisnya dengan kebiasaannya sendiri yang khusus, unik, dan berbeda dengan penulis lain.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI