Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Skor 3-0, China Menang atas AS

24 November 2020   18:45 Diperbarui: 24 November 2020   18:51 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini, China memperoleh protes dan perlawanan keras dalam konflik klaim di perairan LCS dan penanganan pandemi Covid-19 (sejak awal penyebaran pandemi, pengembangan vaksin, dan isu vaksinasi global). Perlawanan berbagai negara terhadap China di kedua masalah itu bahkan menunjukkan persaingan geopolitik lebih luas antara China dan AS. Kedua isu itu bahkan dicurigai sebagai upaya sistematis China untuk meningkatkan hegemoninya di tengah berkurangnya hegemoni AS di kawasan ini.

Sementara itu, RCEP justru memberikan kemenangan tak terduga bagi China. Melalui RCEP, 14 negara dan China justru menunjukkan komitmen penuh, termasuk negara-negara yang selama ini menentang atau berbeda pandangan dengan China dalam persoalan LCS, dan pandemi, serta lebih mendukung kepemimpinan AS di kawasan ini.


Potensi Masalah
Ketiga isu itu membuat China dapat dianggap berada dalam proses membangun hegemoni ekonominya, dalam perdagangan bebas di Asia Pasifik. Kabar terakhir, China mungkin bergabung dengan Trans Pasific Partnership (TPP). Presiden Trump keluar dari TPP bentukan AS di era Presiden Obama itu 2017.

Sementara itu, kesepakatan ke-14 negara (selain China) terhadap RCEP tidak berarti bahwa konflik atau perbedaan pandangan beberapa negara dengan China dalam isu LCS dan pandemi Covid-19 menjadi hilang begittu saja. Kesepakatan dalam RCEP secara jelas juga tidak menghilangkan situasi konfliktual dalam dukungan geopolitik terhadap AS dalam konteks rivalitas AS dan China.

Dukungan terhadap AS ini harus diwaspadai oleh China karena pendukung AS cenderung melakukan penentangan terhadap peningkatan kehadiran dan hegemoni China. China pun tampaknya perlu menerapkan strategi baru agar ke-14 negara itu tetap mempertahankan kesepakatannya di dalam RCEP dan tidak mengikuti jalan India.

RCEP memang sepertinya menyempurnakan bangunan hegemoni ekonomi China di kawasan Asia Pasifik ini. RCEP tidak dapat disangkal lagi merupakan simbol kemenangan besar China dalam perdagangan bebas di kawasan ini. China, bukan AS, dapat dikatakan sebagai pemenang perdagangan bebas (the champion of free trade) di tengah konflik LCS dan pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun