Melalui perlindungan warganegara dan penutupan berbagai akses internasional, negara-negara anggota ASEAN menjalankan kebijakan nasionalistik dan unilateral, tanpa berkoordinasi dengan ASEAN.
Tidak adanya kebutuhan bersama di antara ke-10 negara-negara anggota ASEAN itu menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen bersama mereka terhadap sentralitas ASEAN. Isu sentralitas yang seharusnya digunakan untuk memobilisasi kebersatuan ASEAN dalam mengatasi persoalan eksternal, seperti pandemi Covid-19 ini, ternyata tidak muncul.
Upaya Indonesia
Indonesia telah menjalankan berbagai upaya diplomasi melalui forum-forum bilateral, regional dan multilateral. Forum-forum itu digunakan sebagai medium diplomasi pandemi Indonesia untuk merespon persebaran virus Corona hingga menjamin persediaan vaksin Covid-19.Â
Melalui ASEAN, Indonesia berupaya berinisiatif untuk meningkatkan posisi tawar ASEAN sebagai satu-satunya organisasi regional di Asia Tenggara dalam merespon pandemi. Melalui pertemuan virtual, diplomasi Indonesia menegaskan kepentingan nasionalnya melalui KTT ASEAN, ASEAN dan mitra strategis (East Asia Summit/EAS, ASEAN plus Three/APT, AS, China, dan Rusia) dan Sidang Umum PBB.
Kesiapan ASEAN menjadi isu penting berkaitan dengan upaya diplomasi pandemi Indonesia untuk meningkatkan peran ASEAN. Indonesia berusaha mendorong ASEAN lebih aktif dalam melahirkan berbagai inisiatif regional untuk merespon pandemi, membuat pilihan-pilihan kebijakan regional, dan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara mitra strategis.Â
Kontribusi Indonesia dapat dilacak pada beberapa aturan main regional, seperti: KTT Khusus mengenai Pandemi Covid-19 (Maret 2020), KTT ke-36 ASEAN (April 2020), Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (Juni 2020) menjadi saksi pelaksanaan diplomasi Indonesia di ASEAN, dan, terakhir, KTT ke -37 ASEAN yang sedang berlangsung pada saat ini.
Alih-alih terseret ke dalam rivalitas Amerika Serikat (AS) dan China, Indonesia justru mengajak kedua negara besar itu untuk bekerjasama dengan ASEAN dalam penanganan pandemi Covid-19. Ini merupakan bagian dari strategi diplomasi pandemi Indonesia sebagai jembatan bagi berbagai negara untuk melakukan constructive engagement ketimbang terlibat dalam hubungan antar-negara yang konfliktual.
Indonesia bahkan memperingatkan AS dan China untuk tidak menempatkan ASEAN sebagai arena kompetisi kepentingan mereka dalam membangun hegemoni regional.Â
KTT ke-37
Hingga KTT ke-37 ini, Indonesia tampaknya semakin percaya diri dalam menjalankan peran strategisnya sebagai pemimpin tradisional ASEAN. Kuatnya komitmen Indonesia ini semakin meningkatkan kapabilitas ASEAN dalam merumuskan berbagai prinsip dan aturan main atau kebijakan regionalnya.
Perkembangan ASEAN pada KTT ke-37 ini menunjukkan masih kurangnya aktivisme organisasi itu dalam menjalankan aturan main yang telah dibuatnya pada beberapa KTT sebelumnya.