Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Webinar 2: Strategi Pariwisata ASEAN di Pusaran Covid-19

27 Oktober 2020   23:32 Diperbarui: 27 Oktober 2020   23:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, performa pariwisata di negara-negara anggota ASEAN secara umum menurun hingga 36 persen pada kuartal pertama 2020, dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 dan 2019.

Upaya ASEAN
ASEAN telah mengusulkan beberapa aturan regional (regional protocol) mengenai mobilitas barang dan manusia lintas-batas ASEAN. Salah satu aturan itu adalah kebijakan ASEAN travel corridor. 

Aturan main regional ini bisa dalam bentuk essential business travel corridor dengan disertai pemberlakuan protokol kesehatan ketat. Dua sektor yang menjadi target kebijakan ini adalah sektor bisnis dan pariwisata. Protokol kesehatan secara ketat tetap memerlukan perhatian serius dalam travel corridor itu. Apalagi beberapa kasus positif Covid-19 pada akhir-akhir ini berasal dari negara lain atau imported cases.

Selain itu, ASEAN juga telah menghasilkan beberapa inisiatif kerja sama antar-anggota dan dengan mitra wicara di bidang kesehatan, ekonomi, maupun pariwisata. 

Berbagai pertemuan sejak Februari 2020 telah menghasilkan beberapa strategi yang akan dijalankan oleh negara-negara anggota ASEAN. Kerja sama dijalankan melalui mekanisme-mekanisme ASEAN, ASEAN+3 untuk membahas mitigasi di bidang kesehatan, respon di bidang ekonomi dan pariwisata.

ASEAN travel corridor ini mendesak dilakukan. Apalagi beberapa negara ASEAN telah dihadapkan pada kenyataan negaranya mengalami resesi ekonomi sebagai akibat dari pandemi Covid-19.  

Indonesia, misalnya, mempertimbangkan membuka travel corridor bagi pengusaha dari Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Australia dengan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat. Sedangkan Singapura berencana menjalankan kebijakan itu dengan Australia dan Hong Kong.

Sementara itu, para pembicara di webinar itu  menyampaikan strategi pemulihan pariwisata. Salah satu strategi yang menarik adalah pandemi Covid-19 ini menempatkan semua negara di titik nol. 

Artinya, semua negara sebenarnya memiliki momentum sama untuk mempersiapkan strategi kebijakan baru di bidang pariwisata paska-pandemi. 

Yang menarik adalah negara-negara ASEAN bersepakat menggunakan satu sarana tunggal untuk promosi pariwisata ASEAN, yakni visitseasia.travel. 

Situs ini menjadi pintu digital bersama mengenai penanganan dan perkembangan COVID-19 di negara-negara ASEAN. Informasi lain di dalam situs itu termasuk data statistik COVID-19, anjuran perjalanan (travel advisory), serta upaya dan hasil positif dari negara-negara ASEAN dalam penanganan COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun