Studi Indonesia ini bisa meliputi aspek budaya, ekonomi, politik, diplomasi, dan topik-topik kontekporer lainnya. Di siang hari, peserta berlatih menari. Biasanya ada dua tarian yang dipelajari selama program tiga bulan ini. Program selingan dari latihan menari biasanya adalah membatik kain, melukis, atau kegiatan vokasi lainnya.
Pada hari-hari tertentu, mereka diajak mengunjungi kantor pemerintah, candi-candi, atau situs-situs budaya lain di sekitar kota Yogyakarta, termasuk makam Raja-Raja Mataram di Imogiri.
Pada setiap kunjungan itu, peserta bisa bertemu dan berbicara langsung dengan orang-orang penting yang terlibat secara aktif pada peristiwa atau kegiatan tertentu. Pengalaman langsung ini menjadi aspek penting dari interaksi mereka dengan masyarakat Yogyakarta.
Bahkan kegiatan rutin peserta ke toko 24 jam juga bisa menjadi inspirasi bagi tulisan mereka. Dengan lokasi penginapan di dekat kampus, mereka selalu melewati toko 24 jam itu ketika berangkat ke kampus dan pulang ke penginapan. Mereka mungkin mengenal penjaga toko itu. Bahkan mereka mungkin hapal lagu toko itu.
Berbagai pengalaman itu bisa menjadi ide mereka untuk menulis esai pendek sepanjang dua hingga tiga halaman untuk setiap peserta. Memang tidak semua peserta menggunakan pengalaman keseharian itu sebagai ide untuk menulis esai pendek. Paling tidak, mereka mempunyai banyak pilihan untuk mendapatkan ide menulis.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI