Raja Namrud (hidup sekitar tahun 2275 SM-1943 SM) juga disebut Namrudz bin Kan'aan (Arab نمرود بن كنعان, Inggeris Nimrod, Bahasa Ibrani : נִמְרוֹד, adalah seorang Raja yang memerintah Mesopotamia purba (kini dikenal sebagai negara Iraq). Ia memiliki gelaran "a mighty hunter" dimaksudkan "pemburu yang hebat" atau "pemburu yang perkasa", kerena kehebatannya dalam berburu. Nama lengkapnya adalah Namrudz bin Kan'aan bin Kush bin Ham bin Nuh . Selain itu beliau diberi gelaran Dewa Bacchus atau Dewa Wain serta Dewa Matahari. Pada zamannya, Namrud merupakan seorang raja yang cerdas, dan kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan takabur serta ia mengaku sebagai Tuhan. Raja Namrud telah dianugerahi dengan daya intelek yang tinggi dan menjadi pakar dalam pelbagai bidang seperti seni reka, matematik dan ilmu falak. Namrud telah menemukan sistem sexagesimal yang membagikan bulatan dalam 360 derajat, satu derajat kepada 60 menit dan 1 minit dalam 60 detik. Selain itu Namrud menetapkan bahwa satu hari terbagi dalam 24 jam . Menurut Namrud hari bermula pada waktu tengah malam dan bukannya pada waktu matahari terbenam seperti yang dipercayai oleh kaum sebelumnya. Disamping itu, Namrud mahir dalam pengiraan matematik dalam pembinaan bangunan-bangunan besar, jembatan, kuil, gedung dan bendungan. Antara lain sumbangan pembangunan Namrud ialah pembinaan sistem saluran irrigation di lembah Tigris dan Euphrates. Namrud orang pertama yang menggunakan batu-bata dari tanah liat yang terbakar burnt clay sebagai bahan pembangunan. Dan Namrud terkenal sebagai arsitek Menara Babil yaitu menara pencakar langit yang pertama di dunia. Demikian besarnya kemampuan dan keuasaan Namrud di negerinya masa itu, sehingga menjadikan dirinya sombong takabbur . Namrud pernah melakukan upaya pembunuhan terhadap Tuhan, Namrud memanah tuhan keatas langit. Dan Namrud merasa berhasil membunuh tuhan, karena panah yang diarahkan keatas lalu kembali jatuh lagi dengan pada ujung panahnya terdapat lumuran darah. Walau demikian dalam perjalanan waktu kembali belum yakin kalau telah berhasil membunuh tuhan; maka lalu berupaya untuk kedua kalinya melakukan serangan untuk membunuh tuhan. SEhingga pada waktu yang ditentukan , maka Namrud melakukan serangan gerakan untuk membunuh tuhan dengan mengerahkan banyak bala tentaranya. Hingga pada tempat yang dipilih untuk bergerak menyerang maka dilakukanlah gerakan serangan dengan segala kekuatan persenjataannya dan semua bala tentaranya bergerak menyerang. Namun apa hasilnya ? Dalam gerakan melakukan serangan untuk membunuh tuhan , maka dalam momentum itu datanglah serangan beribu ribu nyamuk, nyamuk menggigit dan mengerumuni bala tentara Namrud hingga tak berdaya dan banyak yang mati, dan Namrud pun diserang hingga seekor nyamuk berhasil masuk kedalam kepala Namrud melalui lubang yang dimasuki. Dan dengan peristiwa itu lalu Namrud menjadi sakit kepala selalu pening panas, gelisah berkepanjangan. Hingga jika kepalanya tidak dipukul-pukul maka tak segera hilang rasa sakitnya. Namun setelah dipukul-pukul kepalanya ,sesaat kemudian tetap kembali gangguan sakitnya. Pada akhirnya , pada suatu hari Namrud minta dipukul kepalanya dengan sekeras-kerasnya guna hilang rasa sakitnya, yang lalu membawa pada kematiannya, dan nyamuk yang ada dikepalanya lalu keluar setelah Namrud mati. Demikian sebagian kisah Raja Namrud. Dan Figur seorang Namrud sebagai penentang Tuhan atau bahkan berupaya membunuh Tuhan, meniadakan Tuhan tetap ada hingga kini bahkan hingga hari kiamat nanti.