Mohon tunggu...
Muhammad Ludfi
Muhammad Ludfi Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja dibalik layar, Pengabdi Tanah Air dan Aktif di Kepramukaan

Penghobi bersepeda yang sedang belajar jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Metode Kepramukaan, Belajar Sambil Melakukan (Bagian 2)

10 September 2024   09:29 Diperbarui: 10 September 2024   09:41 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Muhammad Ludfi

Kita sering mendengar istilah "Pramuka". Bagi sebagian orang, Pramuka mungkin hanya sekedar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Namun, di balik semua kegiatannya yang menyenangkan, terdapat metode pembelajaran yang unik dan efektif, yaitu "Belajar Sambil Melakukan". Metode ini menjadi jantung dari pendidikan kepramukaan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "Belajar Sambil Melakukan" dan mengapa metode ini begitu penting? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Belajar Sambil Melakukan?

Belajar sambil melakukan, atau dalam istilah kepramukaan sering disebut learning by doing, adalah metode pembelajaran di mana peserta didik secara langsung terlibat dalam suatu aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam konteks kepramukaan, peserta didik tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diajak untuk mempraktikkan secara langsung apa yang telah dipelajari. Mengarahkan perhatian anggota muda untuk selalu berbuat hal-hal nyata, merangkasang agar timbulnya keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacu agar berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan, baik di dalam Gerakan Pramuka maupun di dalam lingkungan kemasyarakatan merupakan tujuan dari belajar sambil melakukan. 

Mengapa Belajar Sambil Melakukan Penting dalam Kepramukaan?

  1. Pemahaman yang Lebih Mendalam: Dengan melakukan secara langsung, peserta didik akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit. Misalnya, saat belajar tentang tali-temali, peserta didik akan lebih mudah mengingat berbagai macam simpul jika mereka langsung mempraktikkannya.
  2. Pengembangan Keterampilan: Kegiatan kepramukaan yang bersifat praktikal, seperti berkemah, memasak, atau orienteering, membantu peserta didik mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang berguna.
  3. Meningkatkan Kreativitas: Dalam kegiatan kepramukaan, peserta didik seringkali dihadapkan pada situasi yang menuntut mereka untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi.
  4. Membentuk Karakter: Melalui kegiatan-kegiatan yang menantang, peserta didik dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan bertanggung jawab.
  5. Menumbuhkan Rasa Cinta Alam: Kegiatan kepramukaan yang banyak dilakukan di alam terbuka membantu peserta didik menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan.

Contoh Penerapan Belajar Sambil Melakukan dalam Kepramukaan

  • Belajar tentang pertolongan pertama: Peserta didik diajarkan cara memberikan pertolongan pertama pada korban luka-luka secara langsung.
  • Belajar tentang navigasi: Peserta didik diajak untuk mengikuti kegiatan orienteering untuk melatih kemampuan membaca peta dan kompas.
  • Belajar tentang manajemen waktu: Peserta didik dilatih untuk mengatur waktu dengan baik saat berkemah.
  • Belajar tentang kerjasama: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Manfaat Belajar Sambil Melakukan bagi Peserta Didik

  • Meningkatkan motivasi belajar: Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar jika mereka dapat melihat hasil langsung dari apa yang mereka pelajari.
  • Meningkatkan kepercayaan diri: Keberhasilan dalam melakukan suatu tugas akan meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.
  • Membuat pembelajaran lebih menyenangkan: Kegiatan yang bersifat praktikal membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Tantangan dalam Menerapkan Belajar Sambil Melakukan

Meskipun metode belajar sambil melakukan memiliki banyak manfaat, namun tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi dalam penerapannya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Keterbatasan fasilitas: Tidak semua gugus depan memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung kegiatan praktikal.
  • Keterbatasan waktu: Jadwal kegiatan kepramukaan yang padat seringkali membuat waktu untuk melakukan kegiatan praktikal menjadi terbatas.
  • Keterbatasan sumber daya manusia: Tidak semua pembina memiliki keahlian dalam semua bidang.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun