BUMIKU
Hamparan ini adalah kehidupan
Setiap fase menorehkan sejarah
Masa lalu, kini, dan akan datang
Di sinilah berada
Damai
Rusak
atau
Sentosa
Adalah pilihan
Masa demi masa berganti
Mengisi hamparan ini
Aku sudah lelah
Aku sudah tua
Kemanakah aku mengadu
Jika aku telah rusak
Telah binasa
Mungkin itulah yang kan dia ungkap
Atas ego dan tangan-tangan kotor
Bernama Manusia
Bumiku
Ia dilahirkan damai
Maka lestarikanlah
Ia diciptakan jernih
Maka jagalah
Biarkan kicau burung menjadi melodi
Kuncup-kuncup berseri-seri
Mataair segar mengalir
Biarlah mereka lestari
Pepohonan mengukuhkan bukit dan gunung
Hijaunya menjernihkan pikir
Keberlangsungannya
Jagalah...
Pandanglah hari esok
Di mana anak-anak kita berteduh
Mereka tak 'kan tahu apa itu gunung
Kemanakah semua itu
Jika semua berubah menjadi hunian
Berubah menjadi pabrik dan mall
Ke manakah laut dan sungai
Jika semua telah tercemar
Dan menjadi daratan
Ke manakah hewan-hewan
Semua menjadi tas dan busana para bangsawan
Sebelum terlambat
Tinggalkanlah jejak-jejak kebanggaan
Ukir karya nyata
Untuk peradaban
Agar bumi tersenyum
Merangkul
Kita tenang menuju keharibaan yang abadi
(Lucy Yolanda, S.Pd.
 Bandung, Oktober 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H