Mohon tunggu...
Rafael Untung
Rafael Untung Mohon Tunggu... Lainnya - Off

Haloo, untung disini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Otot Kecil Karena Obat?

21 Oktober 2017   14:27 Diperbarui: 24 Oktober 2017   18:21 2535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sel satelit memiliki hubungan yang erat dengan permukaan serat otot, maka sel satelit hanya dapat dilihat melalui mikroskop elektron. Sel satelit dianggap sebagai mioblastyang tidak aktif dan menetap setelah diferensiasi otot. Setelah otot  mengalami cedera atau rangsangan lainya, sel satelit yang biasannya diam, akan menjadi aktif, berpoliferasi, dan akhirnya bergabung membentuk serat otot rangka baru. Jadi begitu kenapa dan bagaimana otot sendiri dapat membesar.  Selain sel satelit dapat membentuk serat-serat otot baru akibat latihan, sel - sel satelit juga akan bertambah banyak via mitosis. Sehingga dapat dikatakan semakin sering anda latihan atau merusak otot mu sendiri , maka semakin besar pula otot baru yang akan terbentuk.

Pertanyaan kedua, apa hubungan inflamasi dengan tumbuh atau membesarnya otot ? Seperti tadi yang dibahas diatas mengenai pertumbuhan otot. Untuk dapat menumbuhkan atau memperbesar otot sendiri perlu adanya rangsangan berupa rusak nya sel-sel dan jaringan otot itu sendiri, sehingga menimbulkan kerusakan mikroskopik. Nah kerusakan ini nantinnya akan akan ditanggapi dengan keluarnya molekul penyebab inflamasi tadi, yang disebut prostaglandin. di pejelasan sebelumnya dijelaskan bahwa prostaglandin merupakan kelenjar yang berperan sebagai mediator inflamasi, sehingga dapat menyebabkan kemerahan, perih, nyeri dan sebagainya. 

Namun dalam hal ini mungkin hanya sampai menimbulkan perih atau nyeri. Misal nya setelah kita olahraga berlebihan (angkat beban, lari sekian meter, endurance, dll.). Pada awal nya tidak kerasa apa-apa hanya lelah karena berolahraga, namun setelah beristirahat atau keesokan harinya bagian tubuh tertentu yang digunakan saat olahraga dihari sebelumnya akan terasa ngilu, nyeri - nyeri  atau yang biasa kita sebut "kemeng".Sehingga dapat dikatakan bahwa cedera otot yang dihasilkan dari latihan atau berolahraga dapat menimbulkan inflamasi yang ringan.

Nah untuk para atlet (disebut juga atlit) atau olahragawan, merupakan ahli - ahli yang mahir dalam bidang olaharaga atau latihan fisik, mereka akan cenderung  sering melakukan olahraga, latihan fisik, atau kegiatan lain nya yang menyerupai .  Sehingga jika dihubungkan dengan dua pembahasan sebelumnya. Seorang atlet, akan sering melakukan latihan fisik untuk menjaga kesehatan tubuhnya, untuk membentuk tubuhnya ideal, dan tujuan lainnya. Maka banyak atau besar stress yang diterima oleh tubuh atlet tersebut  karena timbulnya inflamasi misalnya : pusing atau sakit kepala, badan ngilu, bagian tubuh tertentu terasa sakit, dll. Jika dibiarkan, lama kelamaan akan mengganggu rutinitas atlet tersebut untuk latihan. Salah satu jalan yang dapat mereka ambil agar dapat menjalankan rutinitas mereka adalah dengan mengonsumsi obat - obat yang dapat menghilangkan rasa - rasa tidak enak tersebut, yang disebut dengan obat anti inflamasi.

aspirin-59eb6dd4c226f956ef544433.jpg
aspirin-59eb6dd4c226f956ef544433.jpg
Contoh Gambar Obat Golongan NSAID (Aspirin)

parasetamol-aladokter-59eb6e0c28d54e0770464a62.jpg
parasetamol-aladokter-59eb6e0c28d54e0770464a62.jpg
Contoh Gambar Obat Golongan NSAID (Parasetamol)

Seperti yang telah dijelaskan diatas, obat anti inflamasi dibagi menjadi 2 yaitu yang mengandung steroid dan yang tidak mengandung steroid (NSAID).

  • Contoh obat - obat golongan steroid antara lain : Hidrokortison, Deksametason, Prednisone,dll
  • Contoh obat - obat golongan NSAID antara lain : Parasetamol, Asam Mefenamat, Ibuprofem, Aspirin, Antalgin / Metampiron, dll

Pada umumnya konsumen akan cenderung mengonsumsi  obat anti inflamasi yang tidak bersteroid. Karena, walaupun obat anti inflamasi yang mengandung steroid memiliki efek positif yang dimana obat tersebut sangat ampuh dalam mengatasi inflamasi, namun memiliki efek samping yang besar pula, seperti : hipertensi, moon face,osteoporosis, dll.  Oleh karena itu lebih dianjurkan mengonsumsi obat NSAD dari pada obat anti inflamasi yang bersteroid. Nah, mekanisme kerja dari dari obat itu sendiri adalah seagai berikut :

  • Untuk golongan steroid, setelah obat tercena, obat akan menghambat kerja enzim Fosfolipase A2 sehingga Asam Arakhidonat tidak dapat terbentuk. Dengan tidak adanya asam tersebut berarti prostaglandin tidak terbentuk.
  • Sedangkan untuk golongan NSAID (non steroid), setelah obat tercena, obat akan menghambat kerja enzim Siklooksigenase, sehingga tidak terbentuk  mediator inflamasi, yaitu prostaglandin.

Walaupun obat golongan NSAID (non steroid) tidak terlalu berbahaya seperti obat golongan steroid. Dalam penggunaan yang berkelanjutan atau jangka panjang dapat menyebabkan efek samping pula. Berdasarkan sumber, Brad Schoenfeld,  dari Departemen Kesehatan di Universitas kota New York, melakukan survey terhadap penelitian yang sudah dilakukan, dan menemukan bahwa penggunakan NSAID jangka panjang dapat merugikan mereka yang memilki potensial pertumbuhan otot yang besar.

Nah, jadi berdasarkan spekulasi Brad, ia mengatakan bahwa penggunaan NSAID jangka panjang dapat mempengaruhi pertumbuhan otot. Tapi kenapa demikian ? Kerja Obat anti inflamasi adalah mencegah terjadi nya inflamasi denga menghambat terbentuk nya zat yang menyebabkan inflamasi tersebut. Padahal, untuk otot dapat beregenerasi dan beradaptasi setelah terjadinya kerusakan, perlu adanya pemicu. Pemicu tersebut yaitu sitokin yang berperan meningkatkan kekebalan tubuh untuk memperbaiki otot - otot tersebut.

Maka dari pembahasan keseluruhan dapat disimpulkan sebagai berikut, hasil dari olahraga yang berat dapat mencederai otot, dengan mencederai otot sendiri, akan memicu terjadinya inflamasi , maka datanglah mediator inflamasi (prostaglandin) dan terjadi inflamasi. Adanya inflamasi memicu bekerja nya sitokin yang berperan dalam mengaktifkan sitem kekebalan tubuh. Sehingga otot tersebut dapat mengalami regenerasi dan adaptasi karena sel - sel satelit yang awalnya diam, menjadi aktif kembali sehingga  dapat membentuk serat - serat otot baru. Namun rasa sakit dari inflamasi menghambat rutinitas berolahraga, maka orang tersebut  akan mengonsumsi obat anti inflamasi (yang NSAID). Penggunaan jangka panjang dapat mempengaruhi pertumbuhan otot tersebut. Karena aktivitas obat anti inflamasi adalah menghambat terbentuk nya mediator inflamasi (prostaglandin). Maka, tidak terjadi Inflamasi, tidak adanya inflamasi tidak memicu sitokin untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk memperbaiki otot  - otot tersebut . Sehingga, otot - otot yang cedera tersebut tidak dapat melakukan regenerasi serta adaptasinya dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Obat Anti Inflamasi dapat menghambat pertumbuhan otot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun