Mohon tunggu...
Rafael Untung
Rafael Untung Mohon Tunggu... Lainnya - Off

Haloo, untung disini

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Masih Berkembang ?

17 September 2017   19:45 Diperbarui: 18 September 2017   22:51 1849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut saya tidak semua jaringan permanen dapat memiliki kembali kemampuanya itu. Karena untuk dapat melakukan pembelahan,  sel harus berupa sel hidup, yaitu sel - sel yang masih memiliki inti sel dan sitoplasma nya. Sehingga  beberapa bagian dari jaringan permanen tidak dapat bersifat meristem kembali karena tersusun atas sel - sel yang ketika dewasa menjadi sel mati, misalnya jaringan Vaskuler, Jaringan Gabus (Felem), dan Jaringan Sklerenkim.

  • Jaringan Vaskuler
    Jaringan Vaskuler berperan dalam pengangkutan garam - garam mineral, zat hara, serta hasil fotosintesis. Jaringan ini dapat dikatakan tidak dapat bersifat meristem kembali. Jaringan vaskuler  terdiri dari xilem dan floem, Xilem tersusun oleh sel - sel mati sedangkan floem tersusun oleh sel - sel mati dan hidup. Walaupun terdapat sel - sel yang hidup, tetap saja jaringan tersebut akan sulit bahkan tidak bisa bersifat meristem kembali. Karena sel - sel hidup tersebut tidak merata letak nya, bisa saja  dikelilingi oleh sel - sel  yang mati ataupun campuran antara sel hidup dan mati,  sehinga saat sel tersebut membelah hanya tersedia ruangan yang kecil untuk letak sel baru tersebut. Jika membelah terus menerus di tempat yang sempit, lama - kelamaan sel - sel yang di sekelilingnya baik itu sel mati maupun sel hidup, akan rusak karena saling menekan. Setebal apapun dinding sel yang dimilki oleh sel, pasti ada batasnya untuk berapa besar tekanan yang harus ditahannya.
  • Jaringan Penyokong (Sklerenkim)
    Jaringan Penyokong adalah, jaringan yang berfungsi untuk menyokong dan memberi bentuk tubuh tumbuhan. Jaringan penyokong dibagi menjadi kolenkim dan sklerenkim. Jaringan penyokong kolenkim merupakan jaringan penguat pada oragan tumbuhan yang masih tumbuh dan berkembang, maka masih ada kemungkinan kolenkim dapat melakukan pembelahan. Sedangkan  Jaringan Penyokong sklerenkim merupakan jaringan yang menguatkan organ tumbuhan yang sudah berhenti tumbuh dan berkembang. Terdiri atas sel serabut dan sel batu (Sklereid), kedua nya sama - sama tersusun oleh sel - sel mati. Maka sudah jelas tidak dapat bersifat meristem kebali.
  • Jaringan Gabus (Felem)
    Jaringan Gabus Felem terbentuk oleh aktivitas kambium gabus kearah luar. Jaringan Gabus Pada bagian Felem berfungsi sebagai perlindungan, sel - sel yang berfungsi sebagai perlindungan memiliki dinding sel yang tebal yang bersifat inpermeabelyang dilapisi oleh lignin dan sel - sel nya cenderung berupa sel mati, sehingga dapat dikatakan sel - sel penyusun felem tidak dapat melakukan pembelahan.

Sedangkan Jaringan - jaringan yang berpotensial untuk memilki kemampuan atau bersifat meristem kembali, misalnya Jaringan Epidermis dan Jaringan Parenkimserta Jaringan Gabus(Felogen dan Feloderm).

  • Jaringan Parenkim
    Seperti pengetahuan di atas jaringan parenkim merupakan jaringan yang tersusun oleh sel - sel  yang bervariasi struktur morfologi dan fisiologinya, walaupun demikian sel - sel tersebut secara umum tetap dapat digolongkan kedalam jaringan Parenkim. Maka jika didasarkan pada fungsinya terdapat macam - macam jenis parenkim, salah satunya adalah Parenkim Penutup Luka, merupakan parenkim yang berfungsi untuk meregenerasi parenkim baru. Misal nya pada suatu tumbuhan terluka, seiring berjalan nya waktu luka pada tubuh tumbuhan tersebut akan tertutup kembali. Untuk beregenerasi sel - sel parenkim harus melakukan pembelahan diri. Maka dapat dikatakan jaringan parenkim mampu bersifat meristem kembali.
  • Jaringan Epidermis dan Jaringan Gabus (Felogen dan Feloderm)
    Jaringan Epidermis merupakan jaringan yang berperan dalam perlindungan bagian dalam tanaman dari ancaman yang berasal dari luar dan letak nya paling luar dari jaringan yang lain. Namun tidak setiap tumbuhan memiliki struktur seperti tersebut. Terdapat beberapa tumbuhan yang memiliki jaringan gabus pada permukaanya, tepatnya terletak sekitar  epidermis ke arah dalam dan luar. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jaringan gabus merupakan jaringan yang berperan dalam perlindungan sama seperti jaringan epidermis, dimana sel - sel nya tersusun oleh sel hidup dan mati dan dibentuk oleh Kambium Gabus (Felogen). Felogen merupakan jaringan dewasa yang bersifat meristem kembali  yang dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, dalam hal ini, karena felogen terletak dekat dengan epidermis, jaringan hidup disekitar nya yang dapat membentuk jaringan tersebut adalah jaringan epidermis dan jaringan parenkim. Lalu apakah termasuk jaringan meristem ? Felogen termasuk jaringan meristem, yaitu meristem sekunder, meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang bersifat permanen lagi. Pernyataan ini memperkuat jaringan parenkim dapat bersifat meristem kembali. Selain itu terdapat Feloderm, Feloderm merupakan jaringan gabus yang dihasilkan oleh aktivitas felogen ke arah dalam. Tersusun oleh sel - sel hidup. Karena tersusun dari sel hidup maka terdapat kemungkinan sel - sel pada feloderm dapat melakukan pembelahan.

    Dari pembahasan diatas saya ingin menyimpulkan bahwa jaringan permanen masih dapat bersifat meristem kembali. Namun tidak semua jaringan permanen dapat bersifat meristem kembali seperti halnya :  Jaringan Vaskuler karena, walaupun terdiri atas sel sel - sel mati dan hidup, untuk sel - sel mati sudah jelas tidak dapat melakukan pembelahan, sedangkan untuk sel - sel yang hidup ada kemungkinan melakukan pembelahan. Namun bila sel teresebut melakukan pembelahan ada kemungkinan dapat merusak jaringan vaskuler itu sendiri, karena sel - sel baru saling tertekan antara sel - sel yang lain. Jaringan Penyokong (sklerenkim) karena, terdiri atas sel - sel mati maka tidak memungkinkan terjadinya pembelahan. Jaringan Gabus (felem)karena, jaringan gabus bagian felem yang merupakan aktivitas kambium gabus ke arah luar berfungsi sebagai perlindungan, sel - sel yang berfungsi sebagai perlindungan memiliki dinding sel yang tebal  sehingga sel - sel penyusun nya cenderung berupa sel mati, sehingga dapat dikatakan sel - sel penyusun felem tidak dapat melakukan pembelahan. Sedangkan jaringan yang dapat bersifat meristem kembali adalah Jaringan Parenkim, Epidermis, dan Gabus (felogen dan feloderm) ketiga nya saling berhubungan karena, jaringan gabus merupakan jaringan yang berperan dalam perlindungan tumbuhan, yang letak nya di sekitar epidermis. Jaringan ini terbentuk oleh kambium gabus (felogen), felogen merupakan jaringan meristem sekunder yang terbentuk atas jaringan disekitar nya yaitu, jaringan epidermis dan parenkim yang kemudian bersifat meristem kembali. Sedangkan untuk jaringan gabus bagian feloderm merupakan hasil aktivitas felogen kearah dalam yag tersusun oleh sel - sel hidup maka, ada kemungkinan sel - sel nya dapat melakukan pembelahan. Namun, tidak diketahui berapa peluang jaringan - jaringan yang memilki potensial untuk bersifat meristem kembali dapat bersifat meristem. Maka kita harus melihat mengapa jaringan tersebut harus atau dapat bersifat meristem kembali. Maksudnya kita perlu melihat suatu kondisi yang memungkinkan jaringan tersebut dapat bersifat meristem kembali, misalnya yaitu : terluka maka harus beregenerasi, memperbaiki sel - sel yang rusak akibat penyakit, dll.

    Cukup sekian dari pembahasan saya mengenai kemampuan Jaringan Permanen untuk dapat bersifat meristem kembali, saya minta maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan kata dan data diatas. Dan terimakasih telah membaca artikel ini.

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Parenkim
  • http://www.biomagz.com/2015/11/jaringan-gabus-pengertian-fungsi.html
  • Buku Biologi untuk SMA/MA/ Kelas XI Kurikulum 2013 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun