Mohon tunggu...
Lucky OktavianPrakoso
Lucky OktavianPrakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yogyakarta Kota Sampah?

24 Juni 2019   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:24 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yogyakarta merupakan kota yang biasa dikatakan istimewa oleh beberapa kalangangan, baik itu karena suasana, makanan, bangunan bersejarah, keindahan alam ataupun orang-orangnya. 

Bahkan yogyakarta mendapatkan berbagai julukan karena keistimewaannya antara lain kota yang dijuluki kota gudeg karena lezatnya makanan khas daerah berupa gudeg, kota seni budaya karena kentalnya kebudayaan mataram kuno yang masih mendarah daging di masyarakatnya kota batik karena banyak sekali motif batik yang berasal dari yogyakarta, kota wisata kerena pesona pariwisatanya dari kemegahan gunung merapi hingga kesejukan pantai selatan, kota pelajar karena banyaknya orang perantauan yang rela pergi jauh dari kempung halaman untuk menuntut ilmu di yogyakarta. 

Namun keindahan dan pesona yogyakarta akhir-akhir ini tertutupi oleh gundukan sampah yang tidak terawat dan terurus beberapa saat lalu. 

Pemandangan memprihatinkan terlihat di sudut-sudut jalanan dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara. Pemandangan ini terlihat pada akhir-akhir ini lebih tepatnya akhir bulan maret 2019. Fenomena ini terjadi karena Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan ditutup selama 1 minggu. 

Penutupan TPST piyungan dilakukan karena penuhnya kapasitas untuk menampung sampah. Penutupan selama 1 minggu saja sudah dapat berdampak di 3 kabupaten yaitu kabupaten sleman, kabupaten bantu, dan kota yogyakarta. 

Dampak yang begitu besar ini dapat terjadi karena banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan oleh tiap orang dalam 1 harinya. Khususnya untuk kota yogyakarta, kabupaten sleman, dan kabupaten bantul dapat menghasilkan 1683 ton per harinya.

Sampah yang tertimbun di pinggir jalan dan sudut sudut tempat pembuangan sementara tidak hanya kurang enak dipandang namun juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu aktivitas yang berlangsung di jalan. 

Sampah yang tidak diolah dengan baik dapat merugikan masyarakat dan mencemari nama baik kota yogyakarta. Ironisnya kota yogyakarta sempat meraih penghargaan adipura terakhir kali pada tahun 2017. Dalam kurun waktu yang sangat singkat penghargaan tersebut tidak dapat diraih lagi oleh kota yogyakarta karena buruknya penanganan sampah di TPST Piyungan yang masih bersifat open dumping. 

Data menunjukkan jika dari tahun 2009 sampai 2014 jumlah sampah yang disalurkan ke TPST Piyungan meningkat jumlahnya dengan penyumbang sampah terbesar yaitu kota Yogyakarta. 

Jika hal ini terus-menerus dilanjutkan maka dapat menimbulkan efek bola salju yang tidak dapat diremehkan oleh warga dan pemerintah daerah. 

Kota yogyakarta yang teristimewa ditakutkan akan tertimbun oleh gunungan sampah yang tidak diolah dengan benar serta kurangnya kepedulian masyarakat mengenai jumlah sampah yang dibuang tiap harinya.

Sampah yang berada di TPST Piyungan kebanyakan adalah sampah domestik yang terdiri dari sisa-sisa makanan dan sampah plastik. Sampah plastik yang mendominasi dan telah menjadi seperti gunung di TPST piyungan dapat membahayakan kesehatan manusia. 

Plastik yang terlalu lama ditimbun didalam tanah dapat menyebabkan plastik berubah menjadi mikroplastik yang nantinya akan membahayakan tubuh manusia karena dapat terakumulasi didalam tubuh. Mikroplastik akan lebih berbahaya jika sampai ke badan air karena akan mempengaruhi biota-biota yang berada di dalam badan air. 

Bahaya mikroplastik itu sendiri masih belum sepenuhnya diketahui namun diduga bahwa mikroplastik dapat mengganggu sistem kerja endokrin, menganggu kekebalan tubuh, dan bersifat toxic bagi tubuh manusia. 

Mikroplastik ini dapat sampai ke manusia melalui apa yang dikonsumsi manusia, ditakutkan selain bau yang tidak sedap disekitar TPST Piyungan yang dapat menganggu masyarakat ada juga partikel misterius yang belum diketahui secara pasti dampaknya yang bernama mikroplastik mengancam kesehatan masyarakat sekitar piyungan.

Tidak hanya sampah plastik yang menjadi biang masalah di TPST Piyungan. Maslah lainnya ialah sampah organik domestik atau rumah makan. 

Sampah organik ini jumlahnya sangat besar dan tidak dimanfaatkan dengan benar di TPST Piyungan. Hal ini dapat terjadi karena sistem pengelolaan sampah yang tidak efektif. Sampah kebanyakan dicampur dan tidak dibedakan berdasarkan kategorinya sehingga kemudian hanya akan dibuang begitu saja ke TPST Piyungan. 

Sistem seperti ini yang memnbuat volume sampah yang terbuang setiap harinya begitu banyak dan mambuat kapasitas penampungan di TPST Piyungan penuh. 

Sampah organik yang seharusnya dapat diolah dan dibuat menjadi kompos yang dapat didistribusikan ke petani-petani sekitar Yogyakarta. Jika menggunakan sistem pemilahan sampah yang benar sedari awal, resiki barang-barang berbahaya yang mengandung logam berat seperti Pb contohnya adalah batu baterai, accu bekas, barang-barang elektronik tidak akan tercampur kedalam TPST Piyungan. 

Barang-barang yang memerlukan waktu yang lama untuk didegradasi seperti botol kaca, plastik, sterofoam, gabus, dan lain-lain seharusnya dapat didaur ulang atau digunakan kembali menggunakan prinsip reuse and recycle, sehingga sampah yang dibuang di TPST Piyungan adalah sampah yang benar-benar sampah yang tidak dapat diapa-apakan lagi.

 Jika hal ini dapat dilakukan maka seharusnya TPST Piyungan tidak akan ditutup karena over capasity sehingga kota yogyakarta akan tetap menjadi kota yang istimewa dan kota yang nyaman digunakan untuk belajar dan beraktivitas.

Dari kasus membludagnya sampah di TPST piyungan, kita sebagai masyarakat jogja atau orang perantauan yang datang untuk belajar dan ikut serta merasakan keistimewaan kota jogja harus tau diri dan lebih peka terhadap permasalahan ini. 

Karena permasalahan ini dapat diselesaikan dari diri kita sendiri, jangan pernah takut untuk memulai karena jika tidak dimulai dari diri sendiri maka siapa yang akan memulai? 

Kunci yang paling mendasar adalah untuk mengontrol perilaku konsumerisme. Perilaku konsumerisme merupakan perilaku yang terjadi ketika kita cenderung tergoda untuk membeli bahan makanan yang terlalu banyak dan akhirnya tidak dapat kita habiskan, pada akhirnya sisa makanan ini akan dibuang dan berakhir di TPST Piyungan, dengan meninggalkan perilaku ini akan ada banyak manfaat yang kelak akan kita terima. 

Manfaat yang pertama antara lain adalah kita ikut berperan untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di TPST Piyungan secara tidak langsung, manfaat kedua adalah kita akan lebih hemat karena tidak harus membuang uang untuk sesuatu yang tidak akan terkonsumsi. 

Langkah kedua untuk mengurangi jumlah sampah adalah mulai meninggalkan kantong plastik dan beralih menggunakan tas belanja berbahan kain.

Langkah ini dapat membantu mengurangi sampah plastik secara langsung karena kita tidak akan membuang sampah plastik belanjaan. Selain menggunakan tas belanja berbahan kain kita juga dapat menggunakan kotak makan dan tempat minum yang dapat digunakan kembali. 

Dengan menggunakan kedua hal ini kita dapat mengurangi botol plastik air mineral dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari bungkus makanan. 

Langkah lainnya adalah mulai mengurangi berbelanja bahan yang dibungkus dengan plastik, mungkin langkah ini dapat dibilang terlalu ekstrem untuk dilakukan namun langkah ini dapat sangat membantu lingkungan kita, program ini disebuu zero waste movement. 

Langkah ekstrem ini sudah mulai umum dilakukan oleh beberapa golongan diberbagai negara seperti Amerika Serikat dengan orang-orangnya yang memiliki tingkat kepedulian terhadap lingkungan yang tinggi. 

Kita harus lebih selektif dalam memilih produk yang tidak menghasilkan sampah yang banyak, seperti contohnya kotak pasta gigi, apakah kotak pasta gigi yang berbahan kardus itu memiliki fungsi lain selain membungkus pasta gigi yang sebenarnya sudag terbungkus dengan baik? 

Hal-hal kecil seperti ini mungkin tidak pernah kita perhatikan namun dengan mengurangi pembelian produk pasta gigi dengan kardus kita dapat ikut serta mengurangi sampah yang kita buang.

Langkah paling penting selanjutnya adalah dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik. Fenomena sedotan besi merupakan fenomena yang sedang dianggap kekinian dewasa ini, namun tren ini dapat membantu pengurangan sampah plastik yang biasa digunakan melalui sedotan plastik sekali pakai. 

Dengan hebohnya fenomena ini bahkan sekarang terdapat berbagai macam sedotan dengan bahan baku selain plastik yang bermunculan, seperti sedotan bambu ataupun sedotan yang berasal dari tanaman air sejenis rerumputan. 

Selanjutnya untuk membantu mengurangi jumlah sampah organik dari sisa sisa makanan, maka dapat dilakukan langkah seperti tau diri untuk porsi makan dari masing-masing pribadi diri sendiri. Dengan mengambil makanan secukupnya maka jumlah food waste yang dihasilkan akan lebih sedikit.

Pemerintah daerah juga harus memilikirkan bagaimana cara untuk membuat sistem pengolahan sampah padat yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan, dengan melakukan pemilahan jenis-jenis sampah untuk memisahkan bahan organik yang dapat dikomposkan atau memisahkan bahan anorganik yang dapat didaur ulang Contoh-contoh diatas hanya sebagian kecil langkah yang dapat dimulai dari sendiri untuk kota yogyakarta yang lebih baik dan lebih indah. 

Sehingga pedoman kota Yogyakarta yang berbunyi "Memayu Hayuning Bawana" yang memiliki arti memperindah keindahan dunia dapat terpenuhi tidak hanya melalui kebudayaan dan suasana kota yang teramat istimewa namun dengan keindahan alam dan kebersihan kota yang membuat yogyakarta menjadi semakin istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun