Mohon tunggu...
LUCKY NUGROHO
LUCKY NUGROHO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Mercu Buana

Filateli dan Berenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Vox Populi, Vox Dei": Etika dalam Pemilihan Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

19 Oktober 2024   20:53 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabinet yang baik adalah yang peka terhadap suara dan aspirasi masyarakat. Seperti yang diungkapkan dalam teori etika, prinsip dasar kepemimpinan adalah memastikan kesejahteraan rakyat. Pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menteri-menteri yang dipilih harus memiliki visi yang jelas untuk mengatasi isu-isu seperti kemiskinan, pengangguran, akses pendidikan, dan pemerataan pembangunan. Fenomena pemilihan kabinet yang hanya mengutamakan kepentingan politik tanpa memperhatikan aspirasi rakyat menciptakan ketidakpuasan publik dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Pemilihan Menteri Harus Sejalan dengan Suara Rakyat

Teori etika (Ethical Theory) memberikan kerangka penting untuk menilai proses seleksi menteri. Menurut teori etika, pemimpin harus bertindak dengan integritas dan transparansi, memastikan bahwa keputusan yang diambil bukan hanya untuk kepentingan politik, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat luas. Salah satu prinsip utama dalam teori ini adalah bahwa pejabat publik harus menjadi perwujudan dari aspirasi masyarakat yang mereka layani. Pemilihan menteri yang sejalan dengan suara rakyat berarti mengutamakan kriteria kompetensi, integritas, dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa, bukan hanya karena afiliasi politik. Kabinet yang demikian akan mampu merefleksikan keinginan masyarakat dan menciptakan pemerintahan yang inklusif serta responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Kabinet Berada di Tangan Rakyat

Prinsip "Vox Populi, Vox Dei" atau "suara rakyat adalah suara Tuhan" mencerminkan pentingnya pemerintahan untuk mendengarkan dan menghormati aspirasi masyarakat. Pemilihan menteri yang sesuai dengan harapan publik akan menciptakan pemerintahan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Prinsip ini sejalan dengan teori etika yang menekankan bahwa pejabat publik memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa kebijakan dan tindakan mereka membawa manfaat bagi masyarakat luas. Kepekaan terhadap suara rakyat berarti bahwa pemerintah harus memilih individu yang mampu memahami dan menangani isu-isu yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Dalam hal ini, kabinet Prabowo-Gibran harus diisi oleh individu yang peka terhadap suara rakyat dan memiliki visi yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun