Mohon tunggu...
Naffahal Lucky
Naffahal Lucky Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hai perkenalkan nama saya Naffahal Lucky Mubarok Dan saya mempunyai minat dalam bidang fotografi videografi dan editor,tetapi kuliah saya ada di Teknik Informatika. Kokk Bisa Bang??.

Selanjutnya

Tutup

Music

Lentera Festival Tangerang 2024: antara kekecewaan, Kerusuhan, dan Pelanggaran HAM

27 Juni 2024   20:28 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lentera Festival 2024 di Tangerang, yang digadang-gadang sebagai festival musik meriah dengan sederet band ternama, berujung pada kekecewaan, kerusuhan, dan dugaan pelanggaran HAM. Alih-alih menjadi hiburan, festival ini meninggalkan luka dan kerugian bagi banyak pihak.

Kekecewaan yang Berujung Amarah

Penonton yang telah membeli tiket dan menantikan penampilan idola mereka harus menelan kekecewaan pahit. Penundaan dan pembatalan beberapa band secara mendadak memicu amarah dan frustrasi. Hal ini diperparah dengan dugaan penipuan dan penggelapan dana oleh panitia, yang semakin memperburuk situasi.

Kerusuhan dan Kerugian

Kekecewaan meledak menjadi kerusuhan. Para penonton yang marah membakar panggung, merusak peralatan musik, dan menjarah properti festival. Akibatnya, terjadi kerusakan parah dan kerugian finansial yang signifikan bagi pihak penyelenggara dan vendor yang terlibat.

Pelanggaran HAM: Antara Penonton, Panitia, dan Aparat

Di tengah kekacauan, muncul dugaan pelanggaran HAM dari berbagai pihak. Penonton dirugikan haknya atas keamanan, informasi, dan perlindungan konsumen. Panitia diduga melakukan penipuan dan penggelapan dana, serta lalai dalam memastikan kelancaran dan keamanan acara. Aparat keamanan pun dipertanyakan dalam penggunaan kekuatannya saat menanggapi kerusuhan.

Siapakah yang Dirugikan?

Dampak Lentera Festival 2024 tidak hanya dirasakan oleh penonton. Para vendor yang terlibat dalam festival juga mengalami kerugian materiil akibat kerusakan dan penjarahan. Panitia festival pun terancam hukuman pidana atas dugaan penipuan dan penggelapan dana.

Pelaku dan Pertanggungjawaban

Ketua panitia festival telah ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan penipuan dan penggelapan dana. Namun, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dan memastikan mereka mendapatkan hukuman yang setimpal.

Opini:

Lentera Festival 2024 menjadi cerminan kelalaian dan kurangnya profesionalisme dalam penyelenggaraan acara besar. Penipuan, penggelapan dana, dan minimnya koordinasi berujung pada tragedi yang merugikan banyak pihak.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam industri hiburan, termasuk penyelenggara acara, musisi, dan aparat keamanan, untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan keamanan dalam setiap kegiatan. Hak asasi manusia harus selalu menjadi prioritas utama untuk menghindari terulangnya tragedi serupa.

Kasus Lentera Festival 2024 harus menjadi pelajaran berharga dan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap regulasi dan tata kelola penyelenggaraan acara di Indonesia. Diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak untuk memastikan terwujudnya acara yang aman, tertib, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun