Transformasi yang terjadi di Jakarta Islamic Centre jelas memberikan citra positif tentang
perubahan, tapi perubahan itu sepertinya hanya terjadi di level simbolik. Jangan salah, JIC memang punya program-program keagamaan yang luar biasa, tapi masalah besar yang dihadapi penduduk sekitar---kemiskinan dan pengangguran---belum tersentuh dengan baik.
Di Dalam JIC vs Di Luar JIC: Kesenjangan Sosial yang Masih Terasa
Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak ada dua dunia yang terpisah oleh pagar megah?
Demikian yang terjadi di Jakarta Islamic Centre. Di dalam pagar JIC, semuanya terasa
berwibawa, megah, dan penuh dengan kegiatan positif. Di luar pagar, kemiskinan,
pengangguran, dan keterbelakangan masih jadi masalah utama. Jadi, meskipun Jakarta
Islamic Centre sudah jadi pusat agama yang bersih, di luar sana kehidupan penduduk
sekitar masih jauh dari kata baik-baik aja.
Yang lebih ironis lagi, banyak dari mereka yang dulu terlibat dalam bisnis prostitusi, nggak serta-merta memiliki kemampuan untuk beralih ke kehidupan yang lebih mapan dan... suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H