Mohon tunggu...
LUCKY ERLANDI PRANIANTO
LUCKY ERLANDI PRANIANTO Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang pemuda biasa yang berusaha bangun dari mimpi dan bangkit untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu menjadi sebuah kenyataan...agar saya menjadi pmuda yang luar biasa...amin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Mahasiswa Takut Lulus

27 Juli 2012   02:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:34 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pertama dinyatakan diterima di sebuah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, berbagai angan dan harapan berkecamuk didalam  diri seorang mahasiswa baru. Ada yang ingin kuliah dengan baik dan mendapatkan nilai yang tinggi, ada yang ingin mengikuti berbagai organisasi dan menjadi aktifis mahasiswa yang kritis dengan berbagai perubahan dan kebijakan yang ditelorkan sang penguasa. Namun pada intinya bisa dikatakan mahasiswa baru selalu memiliki cita-cita ingin cepat lulus dengan nilai yang tinggi dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu dengan gaji yang tinggi atau menjadi pengusaha yang sukses. Dapat dipastikan hampir semua mahasiswa berangan-angan demikian. Termasuk saya. hehehe

Namun apa jadinya, seiring berjalanya masa kuliah di perguruan tinggi, bayak mahasiswa "terbuai" dengan kehidupan mahasiswa yang "sangat menyenangkan". Harus diakui menyandang status sebagai mahasiswa memang menjadi keuntungan tersendiri bagi beberapa mahasiswa. Biaya hidupnya masih ditanggung penuh oleh orang tua. Kadang kuliah kadang tidak, toh orang tua ada di rumah jadi yang mengontrol diri adalah dirinya sendiri. Apalagi bagi anak yang dulu selalu dibatasi oleh orang tua, menjadi mahasiswa perantauan di luar kota benar-benar menjadi "titik balik" untuk mendeklarasikan kebebasanya. Kalau tidak berangkat ke kampus bisa titip absen pada temannya (sialnya jika ternyata sang dosen meng-absen satu per satu mehasiswanya). Kadang waktu kuliah cukup longgar, biasa agak siangan bahkan bila berhasil "menego" sang dosen, kuliah bisa diajukan atau diundur. Berbeda dengan anak SMA yang harus datang jam 7 pagi dan pulang jam 13.30 siang, belum lagi jika ada les dan ekstrakurikuler di sekolah. Jadi bagi beberapa mahasiswa, menyandang status mahasiswa memang menyenangkan dan membuaikan.

Membuaikan? Ya, bisa dilihat di hampir semua lingkungan perguruan tinggi selalu tersedia berbagai fasilitas yang sangat memanjakan mahasiswa dengan menerapkan harga khusus mahasiswa Mulai dari warnet game online super cepat, warung makan dengan berbagai pilihan menu yang menggoyang lidah, tempat karaoke, penyewaan VCD bahkan tempat laundry pun memasang harga khusus mahasiswa dengan cukup menunjukan kartu tanda mahasiswa. Belum lagi pengaruh lingkungan dan teman-teman dari mahasiswa itu sendiri, teman memang membawa pengaruh yang besar bagi mahasiswa.

Dengan berbagai "kemudahan" dan "fasilitas" bagi dari orang tua dan dari lingkungan mahasiswa itu sendiri, maka beberapa (atau mungkin banyak) dari mahasiswa yang terbuai dengan statusnya sebagai mahasiswa dan melupakan tugas utamanya. Beberapa dari mereka bahkan takut jika harus lulus dengan cepat, menurut mereka mumpung masih menjadi tanggungan orang tua, maka manfaatkan saja fasilitas yang ada. Meskipun tidak semua mahasiswa berpikiran demikian. Lulus dengan gelar sarjana dam masih dalam pencarian mendapatkan pekerjaan memang terkadang menjadi beban mental, apalagi lingkungan masyarakat masih menganggap seseorang dengan gelar sarjana pasti akan mudah mendapatkan pekerjaan. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa yang baru lulus.

Memang pemikiran tersebut tidak berlaku bagi semua mahasiswa. Masih banya mahasiswa yang benar-benar fokus kuliah dengan baik dan berjuang mendapatkan nilai yang tinggi, karena merasa ada tanggung jawab besar dari amanah yang diembankan padanya dari orang tuanya. Beberapa mahasiswa bahkan sudah berhasil menjadi pengusaha yang sukses saat dia masih berstatus mahasiswa. Banyak yang sudah memiliki badan usaha dengan omset jutaan rupiah tiap bulannya. Nah, mahasiswa jenis inilah yang seharusnya menjadi suri tauladan bagi mahasiswa lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun