Mohon tunggu...
Angelo Lucky Budiman
Angelo Lucky Budiman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA

Mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menilik Perbedaan Media Analog dan Media Digital

13 September 2020   18:08 Diperbarui: 13 September 2020   18:15 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Analog dan Digital (adorama.com)

Tak dapat dipungkiri, pergeseran media analog konvensional menuju media digital teknologi memberikan perubahan yang signifikan. Selain berubah implementasinya, media digital juga mengubah esensi dari sebuah penulisan, termasuk kredibilitas. 

Apabila melihat dalam masa media analog konvensional, unsur-unsur tradisional seperti keajegan konten-konten yang ada dan hal-hal yang bersifat kaku menjadi salah satu hal yang menonjol. Bukan tanpa sebab, hal ini disebabkan oleh unsur-unsur Linear yang menghubungkan satu tulisan dengan tulisan lainnya melalui chapter-chapter tertentu.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, media yang kini telah bertransformasi dalam bentuk digital membuatnya dekat dengan Internet. Tak lagi bersifat kaku dan harus diikuti secara keseluruhan, penulisan digital memampukan pembaca untuk mengakses tulisan-tulisan berjumlah banyak dalam waktu yang singkat.

Membawa prinsip-prinsip yang lebih dinamis, Media Digital yang berbasis web ini membawa perbedaan yang mencolok dengan Media Analog konvensional.

Berdasarkan Writing for Digital Media karya Brian Carroll, terdapat beberapa parameter yang dapat memberikan gambaran terhadap perbedaan kedua bentuk media tersebut.

Fundamental

Apabila dilihat secara fundamental, penulisan digital sebenarnya mirip dengan penulisan konvensional. Meskipun demikian, penulisan digital memberikan perubahan, karena pada masa kini semua orang dapat menjadi penulis konten dengan topik apapun kemudian mengunggahnya ke web.

Pada saat media konvensional masih berlaku, informasi-informasi berita yang ada biasanya diolah terlebih dahulu selama beberapa hari baru kemudian diterbitkan. Hal tersebut berbeda dengan media digital yang dapat mengunggah berita kapan saja dengan informasi yang dapat disusul dengan cepat (2010, h.24).

Perubahan ini menyebabkan bertambahnya toleransi terhadap kesalahan karena  aspek menulis suatu konten dengan cepat adalah hal yang lebih diutamakan. Efek samping dari fenomena ini adalah tidak ada suatu siklus pemberitaan atau penulisan dalam jangka waktu tertentu, sehingga pembaca akan terus mengharapkan berita atau tulisan besar dan menarik yang berkelanjutan.

Proximity

Apabila dilihat dari aspek proximity atau kedekatan, media digital menjadi lebih maju dan efisien karna salah satu dari sifat mereka adalah dinamis yang berhubungan erat dengan multimedia. Aspek Multimedia yang terdiri dari beberapa platform seperti foto, audio, video, permainan, dan grafik akan memudahkan penulisan digital yang bersifat immediacy atau  instan (2010, h.25).

Prinsip instan tersebut kemudian mengubah esensi media digital menjadi  lebih dituntut oleh masyarakat untuk lebih update dan dinamis ketimbang media konvensional.

Credibility

Selain itu, terdapat aspek Kredibilitas yang bergantung pada tiga peran dasar penulis, yakni sebagai communicator, organizer, dan Interpreter. Perubahan perkembangan Kredibilitas kemudian berubah seiring transformasi media digital menuju konvensional.

Meskipun cukup sulit untuk didefinisikan dalam konteks, Carroll melihat bahwa berdasarkan studi yang sudah dilakukan, kredibilitas dapat dinilai dengan melihat bagaimana seseorang aktif dalam internet dan mengevaluasi internet yang terdapat disana.

Menurut Brian Carroll, terdapat berbagai elemen yang dapat memberikan kepercayaan diri terhadap konten seorang penulis, adapun elemen-elemen tersebut adalah:

1. Situs yang memiliki navigasi yang mudah untuk diakses,

2. Desain situs yang user-friendly,

3. Grafik yang berkualitas tinggi,

4. Penulisan yang bagus,

5. Informasi kontak yang lengkap dan bagaimana cara menghubungi yang tersedia di semua halaman konten,

6. Keahlian dalam area subjek konten yang ditulis, dan

7. Tautan diluar situs web yang relevan.

Tak hanya konten yang diproduksi, bagaimana sebuah situs web di desain dan dikembangkan turut mempengaruhi kredibilitas suatu penulis. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan tersebut antara lain:

1. Kesan pertama mereka melihat situs web tersebut,

2. Adanya URL yang menampilkan nama organisasi atau nama penulis,

3. Terdapat perbedaan jelas antara informasi dan iklan,

4. Navigasi yang intuitif,

5. Tidak memiliki tautan rusak atau sesuatu yang tidak bisa bekerja dan menyebabkan error, dan

6. Memilih afiliasi atau perusahaan yang dipertahankan oleh penulis untuk mempertahankan kredibilitas.

Arti penting communicator, organizer, dan Interpreter.

Terdapat tiga peran utama dari seorang penulis, yakni communicator, organizer, dan interpreter.

1. Communicator
Peran ini berbicara mengenai bagaimana kemampuan seorang penulis menyampaikan sebuah pesan dengan berbagai cara yang berbeda, seperti cerdas, menyenangkan. Provokatif, menarik, hingga menakjubkan.

2. Organizer of Information: 
Seorang penulis juga memiliki sebuah kemampuan untuk memutuskan mana informasi-informasi penting yang sebaiknya diketahui pembaca dan mana yang tidak penting. Selain itu, pembaca juga membantu pembaca untuk mengurutkan informasi yang mereka baca melalui konten penulisan yang mereka tulis.

3. Interpreter: 
Peran penulis sebagai interpreter adalah bahwa pesan yang penulisan harus tepat untuk disampaikan melalui medium sebuah konten penulisan yang kemudian dapat menunjukkan kekuatannya.

Apabila seorang penulis mampu menguasai ketiga peran tersebut, mereka dapat membuat sebuah konten penulisan digital yang menarik dan lebih dinamis ketimbang media analog konvensional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun