Verifikasi data sangatlah penting dan esensial dalam jurnalistik, karena yang diberitakan adalah fakta yang sebenar-benarnya terjadi di lapangan, dan verifikasi data dilakukan untuk menghindari rumor atau opini.Â
Verifikasi data dapat ditempuh dalam berbagai cara, salah satunya dengan wawancara. Dengan wawancara, jurnalis dapat mendapatkan jawaban yang sesuai dari narasumber yang kemudian dapat dipertanggungjawabkan.
Berkaca pada masalah di atas, tentu saja terdapat berbagai cara untuk meminimalisir terjadinya wawancara fiktif atau pemalsuan berita, salah satunya adalah dengan menyertakan foto. Dengan adanya foto, kebenaran kejadian dapat lebih terverifikasi karena terdapat bukti konkret yang mampu mendukung keaslian berita tersebut.Â
Meskipun begitu, wawancara tetap wajib dilakukan karena merupakan unsur paling esensial dalam jurnalistik. Tanpa wawancara, tidak ada kebenaran berita, dan tidak ada bukti faktual secara konkret yang mampu mendukung sebuah berita. Penulisan transkrip wawancara dapat membantu mengurangi adanya wawancara fiktif karena hasil wawancara dituliskan secara lengkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H