Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

ex. Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung. Penulis artikel olahraga dan hiburan. Hanya ingin menyajikan konten yang membuat pembaca klimaks menikmati alur tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Dear PBSI dan Catatan Bulu Tangkis Indonesia 2023

22 Desember 2023   08:23 Diperbarui: 22 Desember 2023   08:29 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Bulu Tangkis Indonesia - dok. Shi Tang/Getty Images

Sebelum menyimak rentetan prestasi tim bulu tangkis Indonesia di sepanjang musim 2023 ini, marilah kita lebih dulu bersyukur. Paling tidak, karena prestasi olah raga ini tidak nol besar. Atlet kita juga memetik gelar di semua level BWF Super 100 hingga 1000.

Namun begitu, PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia) tak boleh tutup mata. Upapya evaluasi harus dilakukan secara serius. Apalagi tahun depan perhelatan akbar, Olimpiade Paris 2024 peta persaingan bulu tangkis dunia semakin 'memanas'.

1. Catatan Bulu Tangkis Indonesia 2023

Klasemen perolehan gelar BWF Super tiap negara sepanjang musim 2023 - dok. Instagram @badmintalk_com.
Klasemen perolehan gelar BWF Super tiap negara sepanjang musim 2023 - dok. Instagram @badmintalk_com.
Bersaing dengan negara besar lainnya di dunia tepok bulu, seperti China memang bukan perkara enteng. Tapi jangan lupa, di tengah pasang-surutnya prestasi, Indonesia masih sangat disegani negara lain. Hal ini tidak lepas dari hasil manis tim kita di event perorangan maupun beregu.

Khusus di ajang perorangan yang diselenggarakan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), tahun ini sebanyak 20 gelar turnamen bergengsi mampu dikumpulkan merah putih. Jika dikalkulasi, jumlah ini masih jauh di bawah China yang memboyong 51 gelar juara di tahun 2023. China sekaligus menjadi yang terbaik tahun ini.

Tim bulu tangkis Indonesia - dok. PBSI
Tim bulu tangkis Indonesia - dok. PBSI

Adapun, gelar paling banyak didapat Indonesia di level BWF Super 100 dengan 7 gelar. Lalu, BWF Super 300 sebanyak 4 gelar, 5 gelar dari BWF Super 500, 2 gelar dari BWF Super 750, serta di level BWF Super 1000 mencatatkan 2 gelar juara.

Dengan raihan 20 gelar, Indonesia mengungguli Denmark di peringkat 5 dengan raihan 15 gelar juara. Indonesia di posisi ke-4, berada di bawah Korea di tempat ke-3 dengan 35 gelar, Jepang dengan 27 gelar juara di posisi ke-2, dan China di puncak.

Adapun, pascapensiunnya Liliyana Natsir, sektor ganda campuran memang mengkhawatirkan. Beruntung, titah ganda campuran mampu memetik satu gelar di Syed Modi India International 2023 BWF Super 300 lewat pasangan non pelatnas, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.

Taji tunggal putri juga patut diapresiasi. Gregoria Mariska Tunjung mulai bisa berbicara banyak dengan meladeni pemain elit dunia. Dua gelar pun dipersembahkan pemain kelahiran 1999 ini. Yakni, juara Madrid Spain Masters 2023 dan Kumamoto Japamn Masters 2023, dan satu gelar runner up Malaysia Masters 2023.

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung - dok. Shi Tang/Getty Images
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung - dok. Shi Tang/Getty Images

Jorji, sapaan karib Gregoria Mariska Tunjung, juga menembus ranking 10 BWF. Dia kini menempati peringkat 7 dunia. Ranking Jorji masih bisa meningkat apabila konsisten mencapai semifinal atau final di tiap turnamen.

2. Teruntuk PBSI

Mungkin ini hanya sebagian kecil dari banyak catatan untuk PBSI. Intinya, PBSI harus mempersiapkan lebih matang menghadapi 2024. Bukan hanya China, pasti negara lain juga tidak ingin melewatkan kesempatan menyabet emas olimpiade. Sementara bagi Indonesia, tradisi emas atau medali apapun seolah 'pantang' terputus.

Lalu, bulu tangkis Indonesia yang dalam setiap perhelatan Asian Games selalu menyumbangkan medali, justru gagal total di Asian Games 2023. Hasil serupa juga terjadi di BWF World Tour Finals 2023. Tak ada wakil di final.

Tim Bulu Tangkis Indonesia - dok. Shi Tang/Getty Images
Tim Bulu Tangkis Indonesia - dok. Shi Tang/Getty Images

PBSI mesti terus mendukung keharmonisan hubungan antaratlet. Paling tidak melalui komunikasi dan pola latihan yang menyenangkan, bisa memperbaiki mood atlet.

Dari semua gelar yang disumbang oleh 5 sektor merata, PBSI tak boleh sembrono melakukan degradasi-promosi pada akhir tahun ini. Pertahankan atlet yang berprestasi konkret, dan jangan lagi menggenggam atlet yang minus prestasinya. Dengan begitu, kesempatan pemain klub yang moncer untuk bergabung di pelatnas terbuka lebar.

Atlet juga perlu sadar diri. Dipercaya berada di pelatnas tentu harus membuktikan hasil terbaik. Minimal memberikan persaingan ketat ketika berjumpa dengan rekan senegara atau pemain papan atas.

KOMPASIANER, ADA PESAN LAIN UNTUK PBSI?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun