Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung

Penulis berita bulu tangkis terupdate

Selanjutnya

Tutup

Raket

Ada Susi Susanti, Simak Juara Tunggal Putri Japan Open Sejak 1977

10 Juli 2023   01:59 Diperbarui: 10 Juli 2023   02:57 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan tunggal putri China, Li Xuerui - AFP PHOTO/JONATHAN NACKSTRAND 

Japan Open 2023 segera digelar pada 25-30 Juli mendatang. Untuk itu, tak ada salahnya kita mengulas lagi deretan juara Japan Open sejak dipertandingkan pada 1977 silam. Nama besar seperti Susi Susanti pernah mencicipi gelar tersebut.

Selain tunggal putra, nomor tunggal putri pada era 70-90 an jadi sektor dengan iklim kompetisi yang sangat ketat. Sejumlah pemain elit, seperti Lene Koppen (Denmark), Hwang Sun-ai, Li Lingwei, Han Aiping, hingga Susi Susanti silih berganti menjuarai turnamen bergengsi. Tak terkecuali di Japan Open.

Ya, Japan Open 1977 jadi yang kali pertama diselenggarakan. Pada edisi perdana itu, pebulutangkis putri asal Denmark, Lene Koppen keluar sebagai yang terbaik. Sedangkan pada edisi tahun berikutnya, sulit bagi Koppen mengulang sukses. Tunggal putri China dan Korea Selatan mulai mendominasi perolehan gelar juara.

Mantan tunggal putri China, Li Xuerui - AFP PHOTO/JONATHAN NACKSTRAND 
Mantan tunggal putri China, Li Xuerui - AFP PHOTO/JONATHAN NACKSTRAND 

Dari 41 gelaran Japan Open, China lagi-lagi mendulang sukses besar. Negeri Tirai Bambu itu mengoleksi 20 gelar juara tunggal putri. Bisa dibilang, China masih jadi yang terbaik di sektor tunggal putri. Bibit-bibit muda digembleng hingga jadi momok menakutkan atlet putri negara lain. Trofi tersebut disumbangkan oleh sejumlah nama. Antara lain, Han Iping, Li Lingwei, Zhou Mi, Zhang Ning, Wang Yihan, serta Li Xuerui. 

Para pencinta bulu tangkis dunia tentunya tak asing membaca nama-nama mantan pemain China tersebut. Maklum saja, dominasi para pemain itu memang sangat terasa. Kali terakhir China memenangi edisi Japan Open 2016 lewat nama He Bingjiao. Di final, He mengalahkan kompatriotnya, Sun Yu dengan 21-14, 7-21, 21-18.

Sementara Indonesia, sejak dipertandingkannya Japan Open, baru bisa mengantongi empat gelar juara. Tiga gelar disumbangkan Susi Susanti pada edisi 1992, 1994, dan 1995. Sedangkan satu gelar lainnya dipersembahkan oleh Mia Audina pada edisi 1997. Lewat Mia pula, Indonesia merasakan gelar juara tunggal putri Japan Open kali terakhir, atau sekitar 26 tahun lamanya.

Sejak saat itu, belum ada lagi tunggal putri Indonesia yang berhasil mengobati dahaga gelar. Padahal, setelah era Susi Susanti dan Mia Audina, muncul tunggal putri potensial seperti Adriyanti Firdasari, Maria Kristin Yulianti, Maria Febe, Aprilia Yuswandari, Bellaetrix Manuputy, hingga Lindaweni Fanetri. Meski digadang-gadang jadi penerus kejayaan Susi Susanti, namun mereka belum bisa berbuat banyak.

Berikut ini daftar juara tunggal putri Japan Open dari tahun ke tahun:

1977: Lene Koppen (Denmark)
1981: Hwang Sun-ai (Korea Selatan)
1982: Li Lingwei (China)
1983: Han Aiping (China)
1984: Zhang Yuli (China)
1985: Wu Jianqiu (China)
1986: Li Lingwei (China)
1987: Li Lingwei (China)
1988: Han Aiping (China)
1989: Li Lingwei (China)
1990: Huang Hua (China)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun