Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

ex. Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung. Penulis artikel olahraga dan hiburan. Hanya ingin menyajikan konten yang membuat pembaca klimaks menikmati alur tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Terbanyak Bukan Indonesia, Ini Daftar Juara Tunggal Putra Japan Open dari Tahun ke Tahun

9 Juli 2023   14:24 Diperbarui: 9 Juli 2023   14:34 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sony Dwi Kuncoro - dok. AP Photo/Wong Maye-E

Indonesia memang telah lama ambil bagian pada kejuaraan Japan Open. Namun, sejak diselenggarakan pada 1977 silam, nyatanya bukan Indonesia yang paling banyak mengoleksi gelar juara sektor tunggal putra.

Persaingan dunia tepok bulu kala itu teramat sengit. Meski teknologi dan fasilitas tak semewah pada era sekarang, nuansa pertandingan Japan Open dulu tetaplah bergengsi. Nama-nama besar seperti Thomas Khihlstorm (Swedia), Morten Forst (Denmark), Rudy Hartono (Indonesia), hingga Hang Jian (China) turut berpartisipasi.

Sektor tunggal putra jadi yang paling bergengsi. Menilik sektor tersebut, Indonesia sejatinya jadi negara yang cukup disegani. Sejak dipertandingkannya Japan Open, tak kurang 7 gelar juara diraih penggawa raket Tanah Air. Mulai dari era Rudy Hartono sampai Sony Dwi Kuncoro.

Sony Dwi Kuncoro - dok. AP Photo/Wong Maye-E
Sony Dwi Kuncoro - dok. AP Photo/Wong Maye-E

Realitas, perolehan gelar tersebut rupanya belum sebanyak China. Ya, lewat tangan Hang Jian, Yang Yang, Ji Xin peng, serta Lin Dan, Negeri Tirai Bambu itu mengoleksi sebanyak 11 gelar juara sektor tunggal putra. Tentu bukan jumlah yang sedikit. Regenerasi bulu tangkis yang apik, membuat China menorehkan hasil yang manis. Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir sejak 2008, dominasi China di tunggal putra sedikit terganggu dengan hadirnya Sony Dwi Kuncoro, Lee Chong Wei, Kento Momota, maupun Viktor Axelsen. Mereka silih bereganti mengisi podium juara. Sementara wakil China menghiasi putaran quarter final, semi final, dan runner up.

Kali terakhir China naik podium juara tunggal putra yakni pada 2015 lalu, lewat nama Lin 'Super' Dan. Di final, peraih dua emas dari ajang Olimpiade Beijing dan Olimpiade London itu menumbangkan wakil Denmark, Viktor Axelsen dengan rubber game, 21-19, 16-21, 21-19.

Tunggal putra China, Lin Dan - dok. BWF Badminton
Tunggal putra China, Lin Dan - dok. BWF Badminton

Sedangkan Indonesia kali terakhir meraih gelar juara tunggal putra Japan Open Super Series pada 2008. Saat itu, Sony Dwi Kuncoro berhasil finis sebagai yang terbaik setelah menumbangkan pemain nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei dengan skor 21-17, 21-11 dalam tempo 40 menit.

Sedangkan selama 41 tahun terselenggara Japan Open, tuan rumah hanya mampu meraih tiga gelar juara tunggal putra. Masing-masing Kento Momota (edisi 2018 dan 2019) serta Kenta Nishimoto (edisi 2022).

Berikut ini daftar juara tunggal putra Japan Open dari tahun ke tahun:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun