Memasuki set kedua, pasangan Malaysia seolah tak mau larut dalam ketertinggalan perolehan poin. Mereka tampak lebih agresif menyerang, sementara The Minions tampak sedikit kewalahan meladeni pola permainan Aaron/Soh. Smash keras dan permainan agak melamban membuat Kevin/Gideon tak nyaman.
Akhir dari gim kedua pun gagal diraih wakil Indonesia. The Minions dipecundangi Aaron/Soh dengan 13-21. Kekalahan di set kedua ini seolah membuat pasangan Indonesia 'kebakaran jenggot'. Rasa ingin mengalahkan lantas membumbung di benak The Minions, seiring memasuki set ketiga alias penentuan. Skill terbaik pun mulai dilancarkan.
Benar saja, gaya permainan The Minions berubah 180. Mereka yang di set kedua tampak tertekan dengan permainan lawan, justru menggila di set penentuan. Ritme permainan bola drive pun jadi andalan Kevin/Gideon meraih poin, kian menjauh dari wakil Malaysia.
Lebih-lebih, pemandangan beringas Kevin Sanjaya di depan net sebagai Play Maker (PM) seolah tak terbendung. Ketika bola berada di atas net, raketnya menyambar dengan cepat. Teriakan keberhasilan Kevin/Gideon pun menggema.
Mereka tak memberi kesempatan Aaron/Soh mengembangkan permainannya. Bahkan, strategi lawan yang dilancarkan di set kedua, dipatahkan begitu saja oleh The Minions. Dominasi peraih medali emas Asian Games 2018 itu lantas menutup set ketiga dengan 21-17, sekaligus mantap melenggang ke final Denmark Open 2022.
ALL INDONESIAN FINAL
Keberhasilan The Minions pun seolah menular ke pasangan andalan Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka yang ditempatkan di unggulan 5, tak menyia-nyiakan kesempatan menciptakan All Indonesia Finals di sektor ganda putra.
Fajar/Rian sukses membawa kemenangan atas Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di babak semifinal dengan dua set langsung, 21-16, 22-20. Kemenangan ini begitu berarti bagi keduanya lantaran menentukan performa mereka di turnamen-turnamen berikutnya.
Permainan Fajar/Rian pun tak kalah mengerikan. Mereka seolah bermain lebih rapi dari sebelumnya. Lawan pun sampai dibuat kerepotan menghadapi smash keras Rian Ardianto, dan penempatan bola yang ciamik dari Fajar Alfian. Set pertama pun dimenangi wakil Indonesia dengan 21-16.
Set kedua, pasangan peringkat 5 dunia ini dipaksa memeras keringat lebih banyak. Sebab, Ong/Teo mengubah pola permainan. Lebih berani dan memaksa menekan pertahanan Fajar/Rian. Namun, ganda muda Indonesia ini tak kekurangan ide cemerlang. Mereka memanfaatkan sisa tenaga untuk menyulitkan wakil Negeri Jiran. Set kedua pun sukses dicapai lebih dulu oleh Fajar/Rian dengan tipis, 22-20.
