Berkunjung ke Blitar tak afdol jika belum menelisik ragam tempat wisatanya. Puncak Sekawan bisa jadi referensi kala ingin menikmati hawa sejuk perbukitan bersama keluarga dan kolega.
Tiket masuknya hanya Rp10.000 per orang. Wisatawan juga bisa memilih paket camping, outbound, tracking, hingga grill sesuai menu yang tersedia.
"Objek ini pertama kali kami karang taruna temukan pada 2017 lalu. Masih jalan setapak, banyak rumput liar menjalar," ujar Pengelola Wisata Puncak Sekawan, Aziz Muhaimin.
Objek wisata ini terletak di Dusun Parang, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Untuk menujunya, butuh kesabaran. Selain jauh dari kota, jalannya pun menanjak. Dari Kantor Desa Semen, ambil jalur kanan menuju Dusun Parang dan ikuti petunjuk arah.
Suasana asri khas perbukitan sudah terasa sejak memasuki jarak 1,7 kilometer (km) sebelum tiba di puncak. Udara yang berhembus, sejenak membuat lupa dengan rasa letih selama di perjalanan.
"Suasana di sini memang masih sangat sejuk rindang pepohonan rindang dan minim polusi udara," lanjutnya.
Sebelum merasakan segarnya suasana puncak, anda harus menapaki anak tangga. Jumlahnya tak main-main, sekitar 225 anak tangga. Namun, lelah seolah tak terasa, lebur saat dimanjakan dengan tatanan bunga dan rerumputan di kanan kiri tangga.
Di puncak dengan ketinggian 711 mdpl itu, ikon bertuliskan Puncak Sekawan dengan frame unik nampak jelas. Ini jadi jujukan spot foto wisatawan.
"Pemandangannya lepas seluas 360 derajat. Lihat mana saja bisa, view-nya buat anak-anak traveler cocok," imbuhnya.
Magnet objek wisata ini adalah hamparan empat gunung dan bukit dari empat penjuru. Sebelah timur wisatawan bakal melihat Gunung Kawi, di barat daya ada Gunung Kelud, Gumuk Gogoniti di sisi selatan, dan Gunung Gedang di sebelah barat.
Selain itu, para traveler yang berkunjung ke objek wisata ini sengaja berburu potret sunset dan sunrise. Sayangnya, momen ini susah ditemukan saat langit mendung.
"Rata-rata per minggu bisa 300 sampai 500 kunjungam. Namun tergantung musim. Kalau hujan, memang agak turun," tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H