Nekat curi start untuk menikmati sepiring kudapan lezat opor ayam, lawannya bukan ketupat melainkan nasi.
Yah, apa boleh buat. Mungkin ini risiko menyantap lebih awal. Sensasi lontong yang kenyal dan beraroma khas janur kuning kali ini harus saya ganti dengan satu centong nasi hangat.
Padahal, kenikmatan opor ayam sangat 'kawin' dengan potongan ketupat. Tapi tak apa. Buatan ibu tetaplah nikmat.
Bisa dibilang, masakan ibu hari ini (6/5/22) baru simulasi. Makanya, belum ada lontong.
Tapi kalau lusa nanti, seperti biasa. Tangan lihai ibu luwes merangkai dua helai janur. Kemudian dia isi dengan beras secukupnya dan direbus hingga masak.
Meski saat simulasi hari ini masih dengan nasi pulen, namun kuah kental, gurih, nan legit itu selalu berhasil menggoyang lidah.
Gurihnya bawang goreng memiliki peran tersendiri untuk menaikkan cita rasa opor ayam yang saya santap. Hangat dan menambah selera makan.
Seperti pada umumnya. Mayoritas kuah opor terasa gurih dan tidak pedas. Tapi, ibu selalu sedia semangkuk tumis sambal tomat.
Saat ditambahkan, rasanya berubah. Rasa rempah-rempah lebih tajam terasa. Di sini, saya temukan rasa baru perpaduan kuah opor dan merahnya sambal tomat.
Bagian potongan daging ayam favorit saya adalah sayap. Rasanya susah dijelaskan lewat kata-kata. Tapi, tetap lebih sulit saat mengungkapkan asmara.
Yes! In my opinion, sayap ayam rasanya berbeda dengan bagian lainnya. Misalnya, sayap lebih lembut dan tidak susah ditelan. Mungkin karena pengaruh lemak yang cukup banyak.
Nah, bagian ini berbeda kalau dengan dada ayam. Walaupun rasanya tetap ayam, tapi kadang susah ditelan. Lebih seret. Setuju? Bisa jadi karena tidak terlalu banyak lemak.
Sudah dengan sayap ayam, tak lupa ambil tauge dan sawi rebus. Ingat, kata ibu jangan lupa makan sayur yang banyak. Ketika masuk mulut dan perlaha dikoyak, rasanya begitu pecah.
Bayangkan, rasa gurih pedas opor ayam, berpadu dengan pulennya nasi dan daging ayam yang lembut, kemudian ditutup segarnya sayur, seeta renyahnya kerupuk puli.
Orang Jawa Timur bilang, 'Uwenak tenan,'.
Kendati kenikmatan opor ayam hari ini seolah tiada tara, namun saya masih penasaran. Lebih nikmat mana opor ayam pakai nasi atau pakai ketupat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H