Ya, di babak 16 besar, Pramudya/Yeremia sukses membekuk unggulan 8, Lu Ching Yao/Yang Po Han dengan skor ketat, 25-23, 14-21, 21-19.
Kiprah positif Pramudya/Yeremia juga semakin terlihat dari mereka yang unggul mudah dari sang senior yang menyandang unggulan 3, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Duet junior itu juga menang 21-11, 25-23.
Sayang, langkah mereka untuk menembus babak final dicekal oleh ganda putra muda Indonesia lainnya, Leo Rolly/Daniel Marthin yang kemudian keluar menjadi runner up Hylo Open 2021.
Satu pasangan yang kian membuat cerah masa depan ganda putra Indonesia adalah Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Mereka menunjukkan permainan yang semakin matang, seolah siap bertarung di level senior.
Meski kalah di babak 16 besar Hylo Open 2021, namun performa Fikri/Bagas kian menakjubkan. Ini terlihat dari prestasi terbarunya dengan menjadi rubber up di Belgian International 2021 Bulan Oktober.
Sementara di perhelatan Denmark Open 2021, Fikri/Bagas secara mengejutkan mendepak unggulan 1, The Minions di babak 16 besar.
Teranyar, di babak perempat final Hylo Open 2021, Indonesia begitu kuat mendominasi dengan menempatkan 5 ganda putra.Â
Dari prestasi dan pertarungan ketiga ganda putra muda Indonesia itu, dipastikan bahwa Indonesia sudah sangat sukses dalam menuai proses regenerasi dari nomor ganda putra.
Kini tinggal menunggu bagaimana kiprah luar biasa ganda putra muda Indonesia di berbagai ajang bulutanvkis dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H