Mohon tunggu...
Lucky Nurdiansyah
Lucky Nurdiansyah Mohon Tunggu... Dokter - Seorang Hamba Allah yang merindukan surga-Nya

Seorang pemuda yang fakir ilmu dan amal. Berharap dengan secercah goresan pena bisa menjadi pemberat amal kebaikannya. Belajar dari berbagai pengalaman dan buku serta olahraga adalah kesenangannya. Penulis bisa dihubungi di email : luckynurdiansyah.lucky@gmail.com. Facebook : Lucky Nurdiansyah

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Orang yang Riya atau Kita yang Hasad?

3 Agustus 2018   21:19 Diperbarui: 3 Agustus 2018   21:49 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian hasad, yaitu dengki. Bahasa lainnya yaitu senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa dengki ini sangat berbahaya bagi seseorang karena melahap amal-amal yang dikerjakannya seperti api melahap kayu. Namun, ada dengki yang boleh. Apa itu?

"Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang : Orang yang diberi alqurn oleh Allh kemudian ia melaksanakannya di pertengahan malam dan pertengahan siang, dan orang yang diberi harta oleh Allh kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam dan pertengahan siang." (H.R. Bukhari)

Dengki pada hadits di atas lebih tepatnya disebut ghibthah. Ia tidak mengharapkan nikmat orang lain hilang, namun ia berusaha agar kenikmatan dalam beribadah kepada Allah dianugerahkan kepadanya juga. Namun dengki kepada kenikmatan orang lain selain dari hadits di atas adalah hal yang sangat dilarang.

Kembali pada soal upload foto atau video tadi. Ketika seseorang mendapat kenikmatan, tidak jarang ia upload paling sering foto pada akun medsos yang ia punya. Apakah ia dapat disebut riya'? Kemudian ada netizen yang memberikan komentar sinis dan mengatakan bahwa yang mengupload itu pamer. Apakah dia dapat disebut hasad?

Ketahuilah saudaraku, bahwa riya' dan hasad itu hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Allah. Sangat mungkin kedua hal tersebut menyerang diri kita namun tanpa disadari. Maka alangkah lebih baiknya jika sama-sama kita mencurigai diri sendiri dan senantiasa memperbaiki niat agar terhindar dari riya' dan hasad. Marilah hindari prasangka karena kebanyakan prasangka adalah dosa (Q.S. Al Hujurat ayat 12). Katakan dalam diri bahwa sebaik-baik saya, lebih baik orang lain. Seburuk-buruk orang lain, lebih buruk saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun