Mohon tunggu...
Lucky Ariyani
Lucky Ariyani Mohon Tunggu... -

akuw perempuan aseli 100%

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dilema Jadi Tukang Parkir

1 Oktober 2013   19:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:08 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum Wr Wb

Saat orang berpikir kata karier biasanya dalam bayangannya adalah seorang manajer, dokter, ataupun pengacara. Tidak pernah terbayang bahwa pengemis ataupun tukang parkir bisa menjadi sebuah karier yang kata segelintir orang.

pernyataan ini terlontar pada saat saya dan teman2 saya sedang asyik makan nasi kucing di samping sebuah mall yang terkenal di daerah semarang. Maklum berhubung gaji sudah ludes buat bayar angsuran rumah, motor, dan anak-cucunya kami terpaksa makan di samping mall tersebut hehehe. .tentu saja teman-teman saya adalah teman-teman cowo yang tidak gengsi untuk diajak makan dipinggir jalan.

Di tengah-tengah saat kami bercanda, datanglah seorang bapak-bapak yang ternyata seorang tukang parkir dan ikut nimbrung mengobrol dengan kami dan penjual kucingan. "Asem tenan dino iki sepi, sithik sing mlebu mall, ora cukup kie kanggo ngekei si ayuk minggu iki" ( hari ini sepi, sedikit yang masuk mall, ga cukup buat kasih ayu minggu ini) kata tukang parkir ke penjual kucingan. .

jawabbe tukang kucingan : emange piro kowe ngekei ayu ben minggu le (memangnya tiap minggu kasi brapa k ayu), sing tukang parkire sambil nyomot gorengan lalu ngasi ke 5 jarinya. ."800ewu,lek"

kata tukang kucingan :"edaaan, brarti ben wulan 3yuto-nan nee? lhah yen bojo ke siji-mu mbok kei piro?

kaget kami mendengarnya (lebih tepat menguping) ternyata elek2 ngono duwe bojo loro jee. .

"bojo ke 1-ku tak kei 4 juta pak kuwi durung angsuran mobil karo angsuran omah KS

tuambaah kuageet kami mendengarnya, karena KS adalah sebuah real estate elite di kota semarang

sakit kepala mendengar tukang parkir itu berbicara, bujubuneng sing lulusan s1 ae gajine ga cukup pake banget kanggo bojo ke2. .

iseng-iseng seorang teman saya bertanya "emang biasanya dapet berapa mas sehari?"

dengan senang hati dia menjawab. . "biasane kie sak tempat parkir, bersih rata-rata aku entukke 1 juta mas sedino, aku duwe 3 tempat, ben dino aku nyuruh pegawe-ku nyetor ke bank, sabtu-minggu biasane sampe 2-3 kali lipat

gilaaaaa. . aku mikir aja 3.000.000 kali 30 hari aja udah berapa. . pantesan iso nyicil omah, mobil karo duwe bojo 2. . .padahal pas ditanya temenku, dia lulusan apa? ternyata de"e sd ora thuthuk. .ora iso moco. .tapi itunganne josspuool saat ditawari deposito dengan bunga yang TOP. .dia tahu bagaimana cara menghitung bunga deposito. Dan dia jujur kalo punya beberapa deposito dengan bunga yang bagus di beberapa bank swasta

dari pagi jam 10.00 hingga tak terasa sore menjelang kami terus mengobrol sambil ditraktir  tukang parkir itu (lumayaan. . hari ini bisa menghemat uang makan hehehe)

orang itu juga bercerita anaknya kuliah di sebuah PTS yang sangat terkenal dbandung, dan keinginan bapak itu anaknya dapat melanjutkan usaha bapaknya. .wkwkwkwk makin mumet sirahku mikirke njomplangee urip. . Tapi dia juga banyak mengeluh bahwa orang dinas perhubungan terutama para orang pemkot banyak yang meminta uang pada dirinya sebagai uang aman untuk melancarkan usaha parkirnya. setelah tukang parkir pergi buat mengecek kembali lahannya kami pun pulang dengan perut kenyang dan hati bahagia hehehe.

panteesan aja sekarang orang pengen gampangnya saja. . kalo berpikirnya dengan cara seperti ini saja orang bisa kaya. . .hikmahnya apa ya buat diriku : owh iya sedikit-demi sedikit menjadi bukit wakakakaka

alhamdulillah satu tulisan telah selesai,mohon sarannya dan pendapat

terimakasih :)

Wassalamualaikum Wr Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun