Persahabatan sejati itu adalah ketika dua saling percaya dan saling "mewangikan" sahabatnya. Tidak banyak persahabatan sejati di dunia benar benar ada dan menjadi habit manusia. Saya melihat Pak Jokowi adalah satu faktor dari terciptanya persahabatan sejati. Tidak bermaksud sedikitpun untuk melebih-lebih kan Pak Jokowi karena fanatisme buta, tidak sama sekali. Namun jika saya mengamati (dan menurut saya) karakter pribadi Pak Jokowi yang sangat terbuka, bersahabat dan tidak memilih sahabat berdasar sosial ekonomi seseorang, saya beranggapan bahwa beliau bisa menjadi sahabat sejati dalam kontek saling mempercayai satu sama lain.Â
Saya menulis ini merujuk kepada analisa (atau kecurigaan) yang muncul bahwa Pak Jokowi "pasang badan" membela Bang Ahok habis-habisan. Analisa macam-macam kemudian muncul, dengan bumbu yang beragam, ada warna konspirasi, ada rasa-rasa oligarki politik atau lebih kasar nya isu kekuatan asing. Bagaimana tidak, hampir semua hal yang berhubungan dengan kasus Bang Ahok, walaupun tidak terlihat jelas, ada bantuan yang tidak bisa dilihat yang memback up Bang Ahok ini. Terakhir kasus yang populer dengan sebutan Al Maidah 51, saya pribadi bisa "merasakan" bagaimana mekanis pembelaan berjalan memback up Bang Ahok.
Atas  dasar analisa dan anggapan (yang ini menurut) saya, Pak Jokowi memang bersahabat dengan Bang Ahok. Sebagai sahabat, beliau percaya bahwa semua tuduhan yang di alamatkan ke Bang Ahok dan stempel tebal bahwa Bang Ahok adalah penista agama, adalah tidak benar. Pak Jokowi percaya bahwa Bang Ahok tidak berniat sedikitpun melakukan seperti yang dituduhkan lawan politik nya. Dan pembelaan yang beliau lakukan benar-benar membuat saya kagum, Pak Jokowi tidak menggunakan dan memanfaatkan instrumen negara dan pemerintah yang beliau pimpin. Beliau tetap menggunakan Undang Undang dan kaidah hukum yang berlaku, dan sangat prosedural, yang sebenarnya "sangat bisa" beliau gunakan demi membela sahabatnya.
Merinding saya membayangkan bagaimana kemampuan optimal yang beliau kerahkan untuk membela sahabat, namun tidak mengkhianati konstitusi dan tetap konsisten dengan itu. Saya sendiri "sangat mungkin" jika berada pada posisi dan kondisi yang sama, akan melakukan "apa saja" dan kemudian melanggar konstitusi serta sistem prosedural yang berlaku didalamnya, demi membela sahabat.Â
Maka, sekali lagi tanpa bermaksud melebihkan seorang Jokowi, saya menilai sebagai sahabat, Â Jokowi memang SETIA ... KAWAN