Mohon tunggu...
Lucky Ekasari
Lucky Ekasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobby saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Kognitif Vygotsky oleh Lev Vygotsky

22 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 22 Oktober 2023   23:46 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori kognitif Vygotsky merupakan salah satu kerangka kerja terpenting dalam psikologi perkembangan dan pendidikan. Teori ini dikembangkan pada abad ke-20 oleh psikolog Rusia yaitu Lev Vygotsky. Teori kognitif Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif individu. 

Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif seseorang tidak dapat dipahami secara terpisah dimana seseorang tersebut hidup baik dari lingkungan sosial dan budaya. Dalam teorinya, ia memperkenalkan beberapa konsep penting, yaitu zona perkembangan aktual dan zona perkembangan proksimal.

Kemampuan atau keterampilan yang sudah dimiliki individu pada suatu waktu merupakan zona perkembangan aktual. Sementara rentang kemampuan yang bisa dikuasai individu dengan bantuan orang lain, seperti guru atau teman sebaya merupakan zona perkembangan proksimal. Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran paling efektif terjadi saat individu berada di zona perkembangan proksimal mereka, karena itu adalah titik di mana mereka dapat mengambil langkah lebih jauh dalam perkembangan mereka.

Interaksi sosial merupakan inti dari teori Vygotsky. Dia menyatakan belajar terjadi melalui interaksi dengan orang lain jadi tidak hanya eksplorasi diri secara individu. Proses ini disebut sebagai "pembelajaran berbantuan sosial." Ini mencakup guru memberikan panduan, dukungan, dan bimbingan kepada siswa dalam mengatasi tugas atau masalah yang sulit. Dalam hal ini, Vygotsky memperkenalkan konsep "scaffolding" atau perancah, yang mengacu pada dukungan yang diberikan oleh orang dewasa atau ahli kepada individu dalam mengatasi tugas yang lebih sulit daripada yang dapat mereka lakukan sendiri.

Bahasa merupakan suatu hal yang memiliki peran penting dalam teori Vygotsky. Menurutnya, bahasa adalah alat kognitif yang sangat penting dalam pembelajaran dan pemecahan masalah. Ia mengembangkan konsep "pemikiran verbal" yang mengacu pada penggunaan bahasa dalam mengolah pikiran dan membantu seseorang untuk memecahkan masalah. Melalui bahasa, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain, memahami permasalahan/konflik yang kompleks, dan mengembangkan/memperdalam pemahaman tersebut.

Vygotsky juga menggambarkan konsep "situasi nyata dan situasi tugas." Situasi nyata adalah situasi di mana seseorang menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan situasi tugas adalah situasi di mana seseorang diberi tugas khusus untuk menyelesaikan. Menurut vygotsky pembelajaran yang efektif itu terjadi ketika seseorang dapat mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi tugas dengan situasi nyata.

Dalam teori Vygotsky, budaya juga memiliki peran besar dalam perkembangan kognitif. Karena budaya memengaruhi nilai-nilai, norma, dan cara berpikir seorang individu. Oleh karena itu, pembelajaran tidak bisa dipahami secara terpisah dari konteks budaya individu dan Vygotsky mendukung pendekatan pendidikan yang mencerminkan dan memahami budaya siswa.

Selain itu, Vygotsky menekankan pentingnya peran orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak. Orang dewasa memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberikan arahan dan support yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Hal ini mencakup mengenali zona perkembangan proksimal anak-anak dan memberikan dorongan yang sesuai.

Dalam kesimpulan, teori kognitif Vygotsky menyoroti peran penting interaksi sosial, bahasa, zona perkembangan proksimal, dan budaya dalam perkembangan kognitif individu. Teori ini memiliki implikasi penting dalam pendidikan, karena menekankan pentingnya pembelajaran berbantuan sosial dan memahami konteks budaya siswa. Melalui pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip teori ini, pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi kognitif mereka yang penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun