Baru -Baru ini dirilis Trailer film anti Islam yang disutradarai oleh seorang Amerika bernamaSam Bacile. Jika dilihat dari isinya film ini dapat dikatakan “sampah” karena film tersebut sangat tendesius mendistorsi dan menyerang keyakinan Islam secara membabi buta, bahkan tokoh agung yang sangat dimuliakan umat Islam Nabi Muhammad SAW dilecehkan harkat martabatnya. Bagai seorang tak terdidik atau memang karakteristik bawaan negara sekuler, pembuat film ini dengan bangga mengabaikan nilai-nilai kemasyarakatan (norma sosial) dengan memprovokasi umat beragama, dengan dasar konyol paling favorit dari masyarakat sekuler itu yaitu kebebasan berekspresi !, jika mengacu pada sejarah sebenarnya kebebasan berekspresi adalah wujud berliant dari pemikiran-pemikiran yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, sehingga keberadaan ide kebebasan berekspresi sangatlah positf bagi manusia, akan tetapi mana kala kebebasan berkespresi itu disalah gunakan untuk menodai harkat dan martabat manusia maka kebebasan berkekspresi yang demikain itu justru telah mencederai nilai-nilai dari hak asasi manusia itu sendiri, dan hal bodoh itu lah yang telah dilakukakn oleh pembuat film anti-islam itu ! Seandainya pembuat film itu mau sedikit saja belajar DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) maka tersirat bahwa salah satu hal pembatas kebebasan berekspresi adalah apabila kebebasan tersebut bertentangan dengan "moral universal", namun sayang sunguh sayang sepertinya pembuat film anti-silam itu tidak memasukan Tegang rasa dalam katagori "moral universal" sehingga pelecehan Agama ( SARA) dianggap hal yang biasa, atau bahkan mungkin pembuat film itu sama sekali tak pernah belajar akan makna hakiki kebebasan berekspresi itu. Hal lain yang tak kalah pentingnya yang menyebabkan penilaian bahwa film anti islam itu tak lebih dari film sampah yang harus segera dibuang karena memiliki kualitas yang sangat buruk disegala aspeknya, baik kualitas artisnya maupun kualitas efek filmya. Pembuat film menyatakan bahwa film anti islam itu bukanlah film agama melainkan film politik (baca), dan film anti islam-itu dibuat untuk israel (baca), masi dari sumber yang sama film sampah itu konon didanai 10 orang donatur yahudi sehingga menghasilkan $5000000 (lima juta dolar), jujur saja jika melihat kwalitas filmnya ( dari trailer) maka dapat ditafsir bahwa biaya pembuatan film anti islam itu jauh dibawahi lima juta dolar, sebab selain pelecehan tidak ada yang istimewa dari film itu, atau dengan kata lain bahwa film anti islam itu adalah film dengan biaya murah. sehingga kuat dugaan pembuat film banyak mendapat keuntungan dari proyek pembuatan film ini, jika itu motifnya maka pantaslah pembuat film melacurkan diri dari nilai-nilai kemaslahatannya untuk memenuhi gaya hedonya (baca : foya-foya). [caption id="attachment_198784" align="alignleft" width="150" caption="Foto:republika.co.id"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H