Mohon tunggu...
Lucia Windayani
Lucia Windayani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi Ekonomi Islam- Undip 2017

Mahasiswa Ekonomi Islam Undip

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Era Pandemi, Mahasiswa KKN Undip Galakkan Tanam Obat Keluarga bersama PKK

20 Juli 2020   20:22 Diperbarui: 20 Juli 2020   20:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Bibit TOGA pada MasyarakatPemberian Bibit TOGA Pada Masyarakat Secara Door To Door (dok. pribadi)

Ringinarum, Kendal (18/7) -- Pandemi covid-19 mengharuskan masyarakat beraktivitas dari rumah termasuk kegiatan KKN. Serangkaian program KKN Undip telah dilaksanakan selama 2 minggu di Kendal tepatnya di Desa Wungurejo Kecamatan Ringinarum.

Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi berbasis pembangunan berkelanjutan dipilih menjadi tema kegiatan pada pelaksanaan KKN periode 2020 ini. Dalam kurun waktu dua minggu sejak penerjunan, Mahasiswa KKN Undip Kendal melakukan program Pengenalan dan Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada masyarakat dibantu PKK Desa Wungurejo Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

Acara tersebut dihadiri oleh PKK dan warga, tetapi hanya perwakilan karena menghindari berkerumunan masa. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menghalangi semangat mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan. Dimulai pada pukul 14.00 WIB sampai 16.30 WIB, pengenalan TOGA dilaksanakan di kediaman Ibu Mursida selaku Bu lurah dan Ketua PKK Desa Wungurejo.

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang diperkenalkan dalam kegiatan ini antara lain: jahe, serai, kencur, temulawak, dan kunyit. Tanaman tersebut dipilih karena mudah dijumpai di setiap rumah warga sebagai bumbu dapur. Warga beranggapan bahwa kegunaan empon-empon tersebut hanya bisa dimanfaatkan untuk bumbu masakan, padahal empon-empon itu memiliki banyak manfaatnya utamanya di era pandemi covid-19 ini.

Belum ditemukannya vaksin covid-19 menuntut masyarakat untuk lihai mencari alternatif lain agar dapat menjaga diri sendiri dan keluarga dari bahaya virus. Empon-empon yang kaya kandungan gizi inilah yang harus dimanfaatkan sebagai obat keluarga.

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang menganggur, gerakan budidaya TOGA menjadi upaya pemberdayaan ekonomi keluarga yang tepat. Selain dapat digunakan sebagai obat, budidaya TOGA dapat menghasilkan manfaat yang rangkap, yaitu menjaga ketahanan pangan keluarga sebab hasil budidaya dapat digunakan sendiri untuk bumbu dapur tanpa khawatir harga pasaran akan melonjak naik di tengah pandemic.

"Pemanfaatan pekarangan rumah harus dilakukan secara optimal untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga apalagi di era covid-19 ini. Masyarakat harus menjaga pola hidup dan menjaga daya tahan tubuh.

Adanya kegiatan pengenalan dan budidaya yang diajukan mahasiswa KKN UNDIP ini diharapkan mampu membuat masyarakat terinspirasi dan menjadikan pekarangan rumah sebagai pusat ketahanan pangan keluarga" ujar Kepala Desa Wungurejo, Pak Paminto Harjo.

Kegiatan pengenalan dan budidaya TOGA (Tanaman Obat keluarga) yang dilakukan Mahasiswa KKN Undip tidak berhenti pada sosialisasi pertama ini saja. Praktek penanaman TOGA juga dilakukan secara langsung bersama perwakilan PKK dan warga setempat.

Sebagai kegiatan lanjutan agar program KKN dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, sosialisasi dan pemberian bibit TOGA pada warga kemudian dilakukan secara langsung dengan mendatangi rumah warga satu per satu atau door to door. Sosialisasi semacam ini dianggap paling efektif untuk mencegah berkumpulnya banyak orang dalam satu waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun