Mohon tunggu...
Lucianawati
Lucianawati Mohon Tunggu... Guru - guru bahasa freelance

Saya seorang guru dari jurusan bahasa Jepang. Hobi saya menyanyi, mendengar musik, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Arti Kegagalan dan Kesuksesan yang Sebenarnya

25 Mei 2023   13:55 Diperbarui: 25 Mei 2023   13:55 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah itu besar, penuh kasih dan panjang sabar. Allah mampu memulihkan hidup seseorang yang sudah rusak parah untuk menjadi alatNya yang indah. Mungkin menurut dunia, orang tersebut sudah terlambat, sudah begitu hancur, dan tidak mungkin bisa berguna lagi. Tetapi tiada yang terlalu sukar dan tiada yang mustahil bagi Allah. Allah mampu melakukan mujizat.

Dalam Kitab Yesaya 42:3 pun ada tertulis, “Buluh yang terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya…”.

Di dunia modern ini, manusia mampu mengubah sampah menjadi barang bersih yang bisa dipakai lagi dengan proses canggih. Manusia yang tidak sempurna saja bisa mendaur ulang apa yang sudah jadi sampah, apalagi Allah! Allah jauh lebih hebat dari manusia ! Dan karyaNya jauh lebih dahsyat dari teknologi canggih manapun!

Ketika Allah memperbaharui dan memulihkan hidup anda, Dia akan membuat anda betul betul jadi ciptaan baru yang berguna! Bukan sekedar barang hasil daur ulang! Kegagalan yang pernah terjadi, seolah tak pernah terjadi karena kebesaran Allah. Dengan kuasa Allah, kutuk pun bisa berubah jadi berkat.

Harga diri kita ditentukan oleh Allah. Kita adalah bukan apa kata manusia, tetapi apa kata Allah. Manusia hanya bisa melihat sebagian dari hidup kita. Tetapi Allah bisa melihat hidup kita secara keseluruhan. Umumnya manusia hanya menilai apa yang ada di luar, apa yang hanya terlihat oleh mata. Tetapi Allah mengetahui dan menilai apa yang yang ada di dalam hati.

Ingatlah, apa yang terlihat “sukses dan hebat” di mata manusia, belum tentu berkenan kepada Allah. 

Kesuksesan yang Palsu dan Kesuksesan yang Sebenarnya

Di dunia ini, ada banyak orang yang "terlihat sukses" dan dinyatakan sukses oleh banyak orang, tetapi mereka tidak bisa menjadi teladan yang baik. Ada banyak orang yang mendapat jabatan tinggi di lembaga lembaga pemerintah, tapi dengan jabatan hebatnya melakukan korupsi besar, anak anaknya jadi kejam dan berebut warisan. Ada banyak pemuka agama dan guru besar di sekolah yang melakukan pelecehan seksual. Ada banyak orang yang bisa mendapat jabatan tinggi di perusahaan, tetapi tidak menghargai para karyawan dan para pendukungnya. Ada banyak orang yang mendapat jabatan baik dalam suatu organisasi, tapi sebetulnya itu adalah hasil dari kecurangan. Ada banyak orang kaya yang hidupnya mewah, tapi sangat tamak, karena "hatinya miskin". Padahal dari jabatan dan banyaknya harta yang mereka miliki, mereka “terlihat sukses”. 

Untuk apa dipandang hebat oleh manusia di dunia ini, tetapi tidak berkenan pada Allah? Dan untuk apa memperoleh segala sesuatu di dunia yang sementara ini, tapi kehilangan yang lebih berharga di tempat yang kekal

Kita perlu melakukan apa yang berkenan di hati Tuhan, dan tetap berbuat baik sekalipun tidak terlihat dan tidak dihargai oleh manusia. Ada banyak orang orang yang melakukan kebaikan, memberi sumbangan, tetapi tidak diketahui namanya. Ada banyak orang yang bekerja keras di balik panggung dunia. Pekerjaannya penting, namun mereka tidak terlihat, tidak dikenal, bahkan terkadang diremehkan oleh manusia.Tetapi Allah melihat, mengenalnya dan menghargainya.

Saya menyatakan ini, bukan berarti saya berpikir bahwa kesuksesan yang terlihat jelas oleh manusia itu tidak berkenan pada Allah. Ada banyak orang yang bekerja di lembaga pemerintah, pemuka agama, tokoh masyarakat, figur publik, guru, pengusaha terkenal dan sebagainya yang kesuksesannya bisa terlihat jelas dan hidup mereka berkenan pada Allah. Mereka suka berbagi, rendah hati, dan bisa menghargai orang lain. Hidup mereka bisa jadi teladan yang baik. Dan kita perlu belajar dari mereka. Ada banyak kisah kegagalan mereka yang memilukan sebelum mereka meraih sukses besar yang terlihat sangat jelas. Kita bisa membaca buku buku yang menceritakan kisah mereka.

Bila anda pernah gagal, bangkitlah. Bila orang dekat anda yang gagal, kuatkanlah dengan kasih dan kelembutan, bukan dengan penghakiman dan kata kata kasar. Bila anda menghakimi dengan sembarangan, anda akan tercengang dan malu ketika Allah memulihkan hidupnya untuk menjadikannya lebih baik dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun