Dengan ini sikap kesombongan warga desa sangat jarang, mereka saing mengenal satu sama lain antara muda dan tua mereka juga menjaga kesopanan semisal, berbicara dengan orang yang lebih tua pasti menggunakan bahasa yang sopan tidak disamakan dengan temen sebaya. Jika juga menanyakan penyebab kematian orang tersebut, terkadang ada juga yang mengikuti sampai keberangkatan pemakaman jeazah.
Masyarakat kota juga menyukai makanan – makanan yang serba instan mereka malas untuk memasak sendiri, mungkin tidak ada waktu untuk memasak. Mereka juga malas berpergian karena keadaan jalan yang macet dan banyak polusi udara di luar rumah jadi mereka membeli makanan istan dengan menggunakan jasa gojek online untuk membeli makanan instan tersebut.Â
Meskipun upah lebih mahal dibandingkan masak sendiri mungkin, anggota keluarga yang sedikit sehingga memilih untuk membeli dibanding memasak sendiri, karena memasak sendiri membutuhkan waktu yang lama dan belom tentu habis di makan semua.Â
Dengan membeli makan yang instan menyebabakan pemborosan dan terkadang juga menimbulkan penyakit karena banyaknya bahan tambahan lainnya.Â
Sedangkan masyarakat desa lebih memilih memasak sendiri karena jarang ada yang berjualan di daerah sekitar mereka juga memikirkan anggota keluarga yang banyak sehingga, memilih untuk memasak sendiri di bandingkan beli karena posrsi memasak lebih banyak dari pada memeli. Masyarakat desa ketinggalan akan pengertian order makanan yang disebut dnegan go food.
Masyarakat kota tidak terlalu mengerti tentang adat – istiadat karena adat istiadat tersebut warisan dari orang- orang yang lebih tua dari pada kita. Di perkotaan kebanyakan para pendatang sehingga jarang yang membawa kebudayaan setempat, banyaknya para pendatang juga mengakibatkan perbedaan budaya sehingga mereka mengaggap kebudayaa tidak terlalu penting.Â
Sedangkan di masyarakat desa adat – istiadat sangat di hidupkan karena beranggapan adat – istiadat itu warisan para leluhur yang sudah turun temurun, mereka masi sangat percaya dengan kebudayaan dan masih menjalankan dengan baik. Adat – istiadat jika tidak dilakukan di masyarakat desa mereka berfikir hal yang tidak – tidak.
Pekerjaan di kota sangat banyak karena luasnya lapangan pekerjaan sehingga masyarakat kota tidak akan bingung dengan pekerjaan, sedangkan masyarakat desa sangat minim akan lapangan pekerjaan padahal setiap tahun jumlah penduduk di desa semakin meninggat, jumlah penduduk meningkat terus tetapi lapangan pekerjaan tidak begitu banyak akhirnya menyebabkan urbanisasi masyarakat desa ke kota. Dengan ini di wilayah kota semakin padat penduduk.Â
Dengan banyaknya jumlah penduduk mengakibatkan kemancetan yang tidak dapat dihindara, polusi yang banyak dan kurang sadarnya masyarakat tersebut dengan kebersihan.
Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan, perbedaan pola fikir tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Perbedaan – perbedaan berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan personalitas dan segi – segi kehidupan. Tidak hanya mengenal ciri – ciri masyarakat pedesaan saja.Â
Akan lebih mudah jika dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Dapat dijelaskan bahwa perbedaan atau ciri – ciri dari masyarakat kota dan desa dalam hal lingkungan umum dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk, diferensiasi sosial, pelapisan sosial dan mobilitas sosial.Â