Mohon tunggu...
Lucia Erine
Lucia Erine Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Pola Pikir Masyarakat Kota dan Desa

26 April 2017   09:40 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:40 45217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi masyarakat kota. (sumber: SHUTTERSTOCK / ARTMEDIAFACTORY via kompas.com)

Masyarakat desa  juga banyak yang datang ke kota (urbanisasi) untuk mencari lapangan pekerjaan, karena di desa dangat nimin dengan lapangan pekerjaan. 

Selain itu di kota juga mamproduksi barag – barang elektronik yang dapat digunakan untuk membantu meringankan pekerjan di desa. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat kota dan desa saling membutuhkan satu sama lain.

Pada masyarakat kota cara berfikir yang memiliki sifat yang memintingkan diri sendiri dan materi atau kebutuhan mereka sendiri, kedua sikap tersebut tidak sepenuhnya buruk tetapi memiliki dampak yang positif dan juga negatif. 

Karena bagi masyarakat kota memiliki hidup yang cukup untuk diri sendiri dan keluarga sudah lebih baik dari pada mengurusi hidup orang lain. 

Tetapi sikap tersebut kurang baik di pandang oleh sebagian masyarakat yang memiliki nilai kehidupan sosial yang tiggi contohnya yaitu masyarakat desa, cara berpikir masyarakat kota cenderung kompetitif juga dan tidak jarang masyarakat kota mereka secara tidak sengaja atau sengaja membangun rumah yang bertembok pagar tinggi, dengan alasan takut di masukin maling atau rampok sudah tembok pagar besi juga masih pelihara anjing untuk menjaga keamaan di rumah. 

Padahal dengan tembok pagar yang tinggi  dan hanya dijaga oleh seekor anjing ini bahkan akan rawan dengan kemalingan, seorang maling akan mudah masuk rumah dengan cara mengasih makanan untuk anjing kemudian maling akan mudah masuk ke dalam rumah dan tidak diketahui oleh tetangga sebelah dikarenakan pagar tembok yang sangat tinggi tersebut sehingga tidak kelihatan dari luar pagar tembok. 

Berbeda dengan orang desa mereka bikin rumah kebanyakan tidak berpagar tembok tetapi juga jarang dimasukin oleh maling mereka saling percaya terhadap tetangg, sehingga jika tejadi hal – hal yang tidak di ingginkan mereka saling mengetahui dan mengingatkan. Dengan ini kita perlu saling percaya dengan tetangga tidak hanya memfokuskan menjaga rumah dengan seekor anjing.

Pola pikir masyarakat kota yang individual sudah mendarah daging bahkan sulit untuk di rubah dengan ini perilaku yang individualisme tersebut menyebabkan ketidak pedulian terhadap orang lain. saling acuh satu dengan yang lain terkadang nama tetatngga sebelah saja tidak mengetahui mungkin hanya mengetahui nama ketua RT saja, ini menyebabkan kesombongan terhadap orang lain. 

Mungkin penyebab utama mereka bersifat seperti ini adalah pekerjaan karena mereka bekerja berangkat pagi pulang malam sehingga tidak mempunyai waktu untuk melakukan komunikasi atau bertegur sapa dengan orang luar atau tetangga rumah sekitar. 

Mereka pulang kerja sudah merasa capek  sehingga sesampai di rumah langsung tidur, orang kota juga tidak memiliki kepekaan sosial semisal tetangga meninggal dunia pasti mereka hanya mendatangai sebentar itupun terkadang hanya di jalan dan tidak menanyakan apa penyebab kematian orang tersebut. 

Kesopanan orang kota juga tidak begitu di perhatikan mereka menyamakan derajat orang yang lebih tua dan muda terkadang mereka menganggap orang tua sebagai teman sendiri, sangat berbeda dengan pola pikir masyarakat desa yang saling tegur sapa dengan orang lain bahkam mereka kenal degan warga satu desa semua tanpa terkecuali. Mereka masi menggunakan sikap gotong royong yang tinggi jadi hidup mereka semua saling membutuhkan orang lain sangat dinomer satukan, meskipun banyak pekerjaan masih sempat meluangkan waktu sebentar untuk komunikasi dengan warga sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun