Mohon tunggu...
Thomas Fernando
Thomas Fernando Mohon Tunggu... Diplomat - Tenaga Kesehatan

Menggambar dan menanam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Aku?

24 April 2023   20:08 Diperbarui: 24 April 2023   20:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku adalah seseorang yang sedang mencari kebahagiaan, yang sedang bergulat dengan pikiran-perasaan-emosi. Begitupun juga dengan orang lain, setiap orang ingin Bahagia, ingin semua berjalan dengan baik dan tumbuh dengan tenang dan damai. Setiap orang juga punya sikap rasa kepekaan yang berbeda-beda, bagi mereka yang memiliki sikap kepekaan yang diatas rata-rata, mampu mengenali diri sendiri dengan menerima diri barulah memahami orang lain. 

Adapun satu hal terapi, seperti Terapi ELA (Eling lan Awas) juga membantu kita untuk bisa mengenali pikiran-perasaan-emosi yang terkandung dalam manas (manusia) tersebut. Dimana manas tersebut terdapat dalam otak setiap pribadi, bisa dikatakan memori. 

Mengenal diri sendiri tidaklah mudah, apalagi harus mengenali bahkan memahami orang lain. Untuk itulah kita perlu menulis manas yang mengajarkan bagaimana perasaan-pikiran-emosi bisa saling berhubungan satu sama lain.

Hal yang paling sederhana ialah belajar dari pengalaman. Mungkin kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa memperbaiki masa lalu, karena masa lalu adalah peristiwa yang sudah kita alami dan sudah terjadi, Sehingga dari peristiwa/masa lalu tersebut, pastinya sudah tersimpan dimemori kita, tergantung kita untuk membuka, mengingat bahkan membayangkan kenangan itu muncul kembali. 

Untuk itu perlu kesiapan diri untuk mengulang Kembali kenangan, terutama kenangan yang buruk bahkan menyakitkan sekalipun. Semua kenangan bersasal dari SSP (Sistem Saraf Pusat) bagian dari Anatomi Fisiologi yang diatur oleh bagian otak yang di sebut sistem limbik dengan 2 bagian Hippokampus dan Amiglada.

Untuk lebih dalam memahami pribadi diri sendiri, perlu melatih manas dengan berimajinasi. Ada untungnya seseorang perlu berimajinasi, gunanya untuk melatih pikiran-perasaan-emosi supaya bisa lebih tenang. Oleh sebab itu, diri sendiri perlu waktu hening (diam), pribadi yang mendengarkan (menyaksikan), dan fokus akan tujuan. Supaya hidup dan hati kita lebih tenang, selain menerima diri, juga harus menerima suasana hati, meski sewaktu-waktu rasa gelisah itu tetap akan kembali. Yah, Namanya juga hidup, bisa berubah-ubah kapan saja, keputusan saja bisa berubah, apalagi hati yang rapuh, juga bisa berubah.

Oleh sebab itu, pentingnya mecatat manas (pikiran-persaan-emosi) ini, untuk mengolah pribadi yang bergejolak dalam manas dan memahami orang lain. Mendalami manas dari pikiran-persaan-emosi serta kenangan-kenangan yang terjadi, untuk melatih suasana hati dan badan kita supaya seimbang, jika tidak maka akan menimbulkan efek yaitu getaran yang sangat kuat pada badan kita. 

Disisi lain, kita juga mendapat kesempatan baik untuk mencatat mimpi dari gambaran-gambaran yang dihasilkan oleh pikiran-persaan-emosi yang sudah lama di masa lalu dan kembali muncul saat ini. Oleh sebab itu, hal ini juga sangat penting untuk membantu pengolahan dalam memahami persaan-pikiran-emosi yang bergejolak di dalam manas kita.

#Psikologi_Manas_ELA (Eling lan Awas)

#Thomas Fernando

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun