Mungkin untuk melupakan diri sendiri ini lebih nampak dalam penerimaan diri kita terhadap orang lain, dari pada dalam pemberian diri sendiri. Cinta sejati lebih berupa menanggung, menderita, daripada berbuat sesuatu. Pemberian diri tak pernah sempurna, kecuali kalau kita pertama-tama dan erutama sabar terhadap orang lain. Walaupun sulit, tapi itulah yang namanya saudara dan sahabat yang sejati, yang memampukkan kita menghadirkan Allah dalam setiap individu.
Jika seseorang berkata, aku mencintai Tuhan tetapi ia membenci saudaranya, dia adalah pendusta (1 Yoh. 4:20). Alasannya sederhana sekali: sebab barangsiapa tidak mencintai saudaranya, yang dapat dilihat, bagaimana mungkin ia dapat mencintai Tuhan yang tidak kelihatan?
Salah satu hidup persaudaraan ada dalam hidup komunitas dimana persaudaraan tumbuh terhadap dinamika dan berbagai perbedaan. Hidup dalam persaudaraan dipupuk melalui kepercayaan dan kerendahan hati dimana membangun persaudaraan yang membuahkan sukacita. Roh Kuduslah yang sangat berperan penting dalam membangun persaudaraan dan membimbing jiwa dalam membimbing komunitas hidup bakti.
Kepercayaan adalah anak rantai penghubung yang unik dan mutlak, antara kelemahan jiwa dan kekuatan yang dibutuhkan, jembatan yang penting antara kerendahan hati dan ketabahan.
Kepercayaan merupakan ayunan hati, satu pandangan sederhana, satu seruan syukur ditengah percobaan dan ditengah kegembiraan. Dalam hubungan yang erat dan murni, persaudaraan merupakan ikatan kemurnian dan tindakan kurban bagi dunia, karena sebagian besar persaudraan merupakan untaian rantai suci untuk Tuhan dan dunia.
Kerendahan hati adalah sikap terdamai yang memiliki makna dan dampak yang luar biasa yang merupakan buah teladan dari Allah. Buah cinta dan pengorbanan inilah yang membuat persaudaraan akan terus belajar untuk memahami dan mencintai sehingga menjadikan hidup kita bermakna.
#Injil Yohanes
#Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus
#Thomas Fernando
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H