Mohon tunggu...
Luca Cada Lora
Luca Cada Lora Mohon Tunggu... Mahasiswa/Pelajar -

Entrepreneur, vegan & energy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Maritim Bukan Hanya Soal Protein, tapi Juga Energi

30 Agustus 2017   18:28 Diperbarui: 31 Agustus 2017   01:02 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proyek besar yang sedang digarap berkaitan dengan energi ini yaitu pembangunan tidal power station oleh Tidal Lagoon Plc di Swansea Bay, Wales, United Kingdom. power station ini diharapkan rampung pada tahun 2018 dan menghasilkan 320 MW tenaga listrik. Proyek ini menelan dana sebesar 35 juta poundsterling atau sekitar 600 milyar

Pemanfaatan energi ini tentu tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca sedikitpun, akan tetapi tetap saja ada permasalahan yang timbul selama pembangunan dan pengoprasiannya. Hal utama yang menjadi masalah berada pada ketidak seimbangan ekosistem yang terjadi karena perubahaan berbagai sifat alamiah seperti salinitas, turbiditas hingga sedimentasi yang berlangsung oleh bendungan artifisial ini.

Pemanfaatan energi di lautan lainnya yaitu pada gelombang di tengah lautan. Gelombang tidak hanya terjadi pada muara sungai atau bibir pantai, namun juga terjadi di semua bagian lautan. Pada prinsipnya, gelombang akan bergerak secara sinusoidal atau naik turun. Energi gelombang ini dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa hidrolik yang dikemas dalam pelampung raksasa. pompa lalu akan memutar turbin/motor yang terhubung dengan generator

Pemasangan pembangkit listrik yang ditenagai oleh gelombang laut, pertama kali dipasang di Billia Croo, UK pada tahun 2011 dengan kapasitas produksi listrik mencapai 750 kW. Tidak seperti Eropa yang telah memulai pembangunan energi dari lautan sejak dulu, Amerika baru memulai pembangunannya pada tahun 2015 di Hawaii dengan menggandeng perusahaan teknologi Azura

Sumber : Azura
Sumber : Azura


terbarukan satu ini akan terus populer karena hingga saat ini masih dikembangkan berbagai macam prototipe untuk mendapatkan efisiensi yang optimal. Saat ini, Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Aneka Energi telah bekerja sama dengan Prancis untuk melakukan feasibility studydi 9 titik yang terletak di selat lombok, selat alas, selat sape bima, selat flores, selat lamakera, selat larantuka, selat sunda, selat kelang dan selat bote utara.

Dengan garis pantai yang panjang dan memiliki dua pertiga wilayah berupa lautan, Indonesia perlu mengeksplor potensinya sebagai energi terbarukan ini. Semoga pada tahun 2025, energi tidal dan gelombang mampu menyumbang kebutuhan energi terbarukan di Indonesia yang ditargetkan mencapai 23 persen.

Berita terkait energi dan mineral, serta kebijakannya dapat diakses di https://www.esdm.go.id/id/

Sumber dan refensi :

https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/kerja-sama-energi-terbarukan-dengan-prancis-pemerintah-dorong-harga-energi-yang-terjangkau

Diakses pada 29 Agustus 2017 pukul 20.02

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun