Berdasarkan data dari organisasi nirlaba Winrock International, potensi daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga biogas mencapai 1.280 Megawatt. Tapi sayangnya, teknologi pemanfaatan biogas dari POME di Indonesia masih sangat minim. Hal ini dikarenakan nilai investasi yang terbilang cukup mahal bagi industri kecil yang belum siap berinvestasi di sektor energi terbarukan. Pergerakan pemerintah seakan lamban dalam memanfaatkan potensi energi ini karena beberapa proyek pembangkit listrik tenaga biogas masih dikuasai sektor swasta.
Dalam prosesnya, biogas yang masih terdiri dari berbagai macam gas dimurnikan untuk mendapatkan kandungan Metana saja. Biogas dialirkan melalui sistem perpipaan menuju sebuah tower tinggi yang disebut dengan tower scrubber. H2S akan terpisah dari biogas setelah melewati unit operasi tersebut. H2S dapat menyebabkan malfungsi terhadap turbin gas sehingga perlu dihilangkan. Sebelum masuk ke unit turbin gas, kandungan air dipisahkan melalui unit dehumidifierkarena dapat menyebabkan korosi terhadap turbin gas. Karbon dioksida dapat dipisahkan jika perlu untuk meningkatkan kemurnian dari Metana sehingga dapat meningkatkan nilai kalornya. Gas Metana dengan kadar yang tinggi lalu masuk ke sistem turbin gas yang akan menggerakkan generator dan membangkitkan listrik. Selain digunakan membangkitkan listrik, energi yang dihasilkan oleh pembakaran gas Metana dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk mendukung sistem utilitas di pabrik kelapa sawit tersebut.
Saat ini, PT. Pasadena Engineering Indonesia sedang mengerjakan 2 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) dengan kapasitas produksi 1 Megawatt yang sudah rampung, namun sedang dalam proses komisioning atau serangkaian tes yang harus dilakukan untuk memastikan unit-unit operasi berjalan dengan semestinya dan aman untuk dioperasikan. Dengan bertambahnya PLTB ini, diharapkan kapasitas suplai listrik di Indonesia akan bertambah terutama melalui energi terbarukan. Sumber energi terbarukan tidak hanya dapat memberikan dampak bagi manusia secara langsung melalui energi listrik, namun juga ikut serta menjaga lingkungan dari emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim atau pemanasan global yang semakin parah.
Saat ini, pemerintah melalui kementerian ESDM sedang mewacanakan untuk mewajibkan industri kelapa sawit untuk membangun pembangkit listrik. Melalui permen ESDM no. 38 tahun 2016, pemerintah memperbolehkan badan usaha dan koperasi mengelola usaha penyediaan listrik untuk skala kecil. Melalui kebijakan ini, diharapkan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebesar 23 persen dari total energi di 2025.
Demikian penjabaran mengenai bahaya dan pemanfaatan dari Metana yang sangat bermanfaat bagi umat manusia namun juga dapat menjadi musuh sekaligus. Manusia hanya dapat merekayasa apa yang telah alam berikan
Seri biogas
TAMAT
Terima kasih penulis ucapkan kepada
1. Muhammad Abdurrokhim Al-hafizh, PT. Bisma Dharma Kencana