Mohon tunggu...
Adibah Lubnayya
Adibah Lubnayya Mohon Tunggu... Mahasiswa - no title, just vibes

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030148)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warren Jeffs: Pemimpin Sekte Poligami FLDS yang Menikahi Lebih dari 60 Wanita

10 Juni 2022   17:33 Diperbarui: 10 Juni 2022   18:04 4740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: original netflix

Saat ini nama Warren Jeffs sedang ramai ramainya diperbincangkan. Kisahnya diceritakan pada Serial Dokumenter Netflix yang berjudul "Keep Sweet: Pray and Obey" yang tayang perdana beberapa hari lalu, tepatnya pada tanggal 8 Juni 2022. film ini disutradarai oleh Rachel Dretzin dan Grace McNally.

Warren Jeffs lahir di California, Amerika pada 3 Desember 1955. Ia mengklaim dirinya sebagai seorang "nabi"  di Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints atau lebih ringkasnya disingkat menjadi FLDS---yang diklaim sebagai sekte menyimpang ---dengan sekitar 10.000 jamaah.

 Awalnya sekte ini mengaku sebagai bagian dari Mormonisme, tetapi tidak mendapatkan pengakuan karena membawa salah satu tradisi yang sudah tidak lagi berlaku di Mormonisme, yaitu poligami.

Ia mulai terkenal sekitar tahun 90'an, yang kemudian ditempatkan di daftar 10 orang yang paling dicari oleh FBI. Pada tahun 2011 ia dihukum karena tindakan pelecehan seksual yang dilakukan pada 2 gadis remaja dibawah umur yang ia nikahi. Ia mengklaim bahwa 2 gadis remaja tersebut adalah istri spiritualnya.

Pada tahun 2006 ia sudah pernah menjadi terdakwa dalam kasus pelecehan namun kasus tersebut gagal. Meski begitu, datanglah berbagai gugatan lain yang membuat Jeffs tetap menjadi terdakwa.

Pada tahun 2007 Jeffs melakukan Tindakan percobaan bunuh diri di sel penjara Utah dan pada tahun 2009 ia mogok makan di penjara Arizona. Setelah keluarnya putusan sidang, ia dipenjara dalam keadaan koma setelah aksinya mogok makan yang dilakukan selama berada di Texas. Ia menjalani hukuman seumur hidup ditambah hukuman 20 tahun.

Dilabeli sebagai pemuka agama, Warren Jeffs menganjurkan untuk berpoligami dengan asumsi bahwa semakin banyak istri maka akan semakin dekat dengan surga. Tentu saja perbuatannya tersebut bukan berdasarkan keimanan dan ketaatan kepada tuhan, tetapi didorong oleh hasrat duniawi yaitu harta, tahta dan perempuan.

sumber foto: netflix
sumber foto: netflix

Sebagai realisasi dari sabdanya, ia sendiri memiliki lebih dari 60 wanita,  yaitu 79 istri. Yang sangat mencengangkan adalah salah satu diantara mereka adalah istri dari ayahnya sendiri yang ia nikahi sepeninggal ayahnya. Dengan istri sebanyak itu, tentunya menghasilkan anak yang sangat banyak. Diceritakan bahwa anak dari Warren Jeffs jumlahnya mencapai puluhan.

Ternyata kebiasaan memiliki banyak istri tersebut merupakan turun temurun dari keluarganya. Ayahnya yang Bernama Rulon juga memiliki istri yang terbilang banyak, jumlahnya mencapai 50 wanita.

Warren adalah anak ke 14 dan lahir 2 bulan sebelum waktunya. Karena terlahir prematur, ia dianggap sebagai anak emas bagi keluarganya. Ia dipercaya mengelola sekolah swasta yang dimiliki oleh sekte ini dan menjadi juru bicara ayahnya setelah Rulon mengalami sakit stork yang serius.

Warren Jeffs mengambil alih kekuasaan sekte ini setelah meninggalnya Rulon pada tahun 2002. Ia menguasai berbagai control properti kekayaan yang dimiliki oleh kelompok tersebut.

Warren Jeffs merupakan sosok yang sangat manipulative, dalam komunitas FLDS tersebut tidak ada sedikitpun kebebasan. Ia mengatur dari segi makanan yang dimakan, pakaian yang dikenakan, sampai sampai penataan rambut. Bahkan terdapat buku panduan yang berisikan aturan aturan yang diatur oleh Jeffs.

Salah satu anaknya, Wendell Jeffson pernah membagikan ceritanya di salah satu media siaran di New York, ia adalah anak dari salah satu istri Jeffs yang melahirkan anaknya saat usia 15.

Sejak diusia sangat muda, anak anaknya dituntut untuk bangun sejak pukul 5 pagi, lalu mereka diperintah untuk menyiapkan sarapan yang kemudian dipekerjakan di kebun seharian. Tidak ada music, internet, ataupun film bagi anak anak tersebut. Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk membatasi pandangan anak anak tersebut terhadap dunia luar.

Mereka dilarang mengenakan pakaian dengan pendek, bermain dengan berbagai mainan, memakan permen, bersekolah sampai memilih pasangan mereka sendiri.  

Anak pertama dari pasangan Warren Jeffs dan Gloria Barlow, Roy Jeffs juga memiliki memori buruk soal ayahnya. Pada usia sekitar 4 atau 5 tahun, Roy pernah dilecehkan secara seksual oleh Jeffs. Kala itu ia sudah memberontak untuk tidak mendapatkan perlakuan keji tersebut, tetapi usahanya sia sia. Tubuh kecilnya tidak dapat mengalahkan serangan dari Jeffs.

Rachel Jeffs, anak dari Warren Jeffs dan merupakan adik kandung dari jeffson juga mengalami pelecehan saat berusia 8 tahun dan terus berlanjut kesekian kalinya. Pada usia 16 ia pernah memberontak dengan membuat surat mengenai hal tersebut.

Keponakan dari Warren Jeffs, Brent Jeffs ---yang juga merupakan korban pelecehan oleh Warren saat masih kecil --- melaporkan Warren atas Tindakan pelecehan.

sumber foto: www.womenshealthmag.com 
sumber foto: www.womenshealthmag.com 

Dalam persidangan, bukti bukti mengerikan malah berasal dari catatan harian milik Jeffs sendiri. Ia memang memiliki kebiasaan meminta para istrinya untuk mencatatkan kesehariannya dan membuat kaset rekaman.

Dalam salah satu kasusnya, ia terdakwa dalam kasus pelecehan terhadap anak usia 12 tahun yang diklaim sebagai istrinya sendiri. Selama persidangan, diputar serangan yang dilakukan Warren Jeffs terhadap anak tersebut dan juga catatan yang berada pada buku hariannya. 

Wendell, Rachel, Vicky dan Roy sudah berhasil keluar dari Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day atau FLDS tersebut. Wendell Jeffson yang pada mulanya bernama Wendell Jeffs mengganti Nama belakangnya sendiri menjadi Jeffson dan menjalani karir di bidang asuransi. adiknya, Rachel Jeffs sudah menyelesaikan SMA, dan ibu dari keduanya ---Vicky ---telah menikah dan memiliki seorang anak laki laki dengan polisi yang menjadi penyelidik utama dalam beberapa kasus FLDS dan sempat menjadi penjaga penjara pribadi Warren Jeffs.

Sangat disayangkan Roy memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di Salt Lake City. Salah satu saudarinya mengungkapkan bahwa dugaan kematiannya pun dilandasi oleh pelecehan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri bertahun tahun silam yang tentunya masih terus membekas dan menghantuinya.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun