Perubahan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Revolusi industri 4.0 ( four point zero ) merupakan fase keempat dari perjalanan revolusi industri yang di mulai pada abad ke 18 dengan perubahan yang sangat cepat terkait dengan segala dimensi kehidupan dengan wujud adanya sebuah digitalisasi sektor kehidupan, sedangkan industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan mesin dan istilah 4.0 (four point zero ) merupakan satu nama yang tren otomatis dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.

Salah satu tokoh yang bernama schawab menyebutkan bahwa dunia mengalami 4 revolusi industri yaitu revolusi 1.0 (one point zero ) di indikasikan dengan di temukan nya mesin uap yang mendukung mesin produksi kereta api dan kapal layar, berbagai peralatan yang semula menggunakan tenaga manusia dan hewan kini sudah menggunakan tenaga mesin uap.

Revolusi 2.0 ( two point zero )di tandai dengan ditemukan nya energi listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan jumlah hasil produksi semakin besar,maka disini ilmuan mulai menciptakan eksperimen dan temuan baru seperti lampu, mesin telegraf dan teknologi ban berjalan.

Revolusi 3.0 (three point zero ) di tandai dengan pesatnya perkembangan teknologi sensor, interkoneksi dan analisis data yang akhirnya memuncakkan gagasan utama untuk mengintegrasikan seluruh teknologi ke dalam berbagai bidang industri, ide inilah yang diprediksi akan menjadi perkembangan revolusi selanjutnya dengan istilah revolusi 4.0 ( four point zero )

Revolusi industri 4.0 ( four point zero ) dicetuskan di jerman, revolusi ini kerap menjadi pembahasan yang hangat di indonesia, terlebih sejak presiden jokowidodo ( jokowi ) meresmikan roadmap making indonesia 4.0 (four point zero ), 

revolusi industri yang sudah berjalan di indonesia contohnya seperti starup sebagai gojek yang memudahkan masyarakat bisa memesan transportasi ataupun makanan hanya dengan sekali klik.

Revolusi industri juga memunculkan ekonomi berbasis teknologi atau yang lebih di kenal dengan ekonomi digital, berbagai inivasi berbasis ekonomi digital telah lahir dan terus berkembang, di antaranya yaitu gojek, buka lapak, toko pedia dan lainnya sebagai starup yang terus tumbuh dan berkembang untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat secara digital.