Mohon tunggu...
lubna lulu
lubna lulu Mohon Tunggu... Freelancer - hanya mahasiswa

hola

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ganti Junkfood-mu dengan Sayur dan Buah untuk Masa Tua yang Sehat

28 Desember 2019   23:47 Diperbarui: 28 Desember 2019   23:49 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, banyak sekali restaurant junkfood yang menawarkan kita makanan dengan rasa yang enak dan harga yang relatif terjangkau. Namun, makanan tersebut tidak terlalu baik untuk kesehatan tubuh kita. Seiring dengan bertambahnya minat masyarakat terhadap junkfood, membuat bertambahnya prevalensi atau kejadian penyakit tidak menular seperti kanker, kolesterol tinggi, hipertensi, jantung koroner, dll. 

Penyakit-penyakit tersebut dapat membuat angka harapan hidup masyarakat menurun. Buktinya saat ini kita melihat banyak orang yang masih terbilang usia produktif, namun meninggal karena penyakit kanker, serangan jantung, dll. 

Seharusnya mereka dapat menikmati hari tua yang sehat dan bahagia atau mereka masih bisa untuk meraih mimpi-mimpi yang belum sempat mereka capai. Namun, hal tersebut tidak dapat mereka rasakan karena mengidap penyakit-penyakit kronis di atas.

Sebenarnya, penyakit tidak menular dapat kita cegah dengan cara yang sederhana, yaitu dengan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur. Karena buah dan sayur terutama yang berwarna merah atau oranye seperti tomat dan stroberi memilik senyawa seperti lycopene dan anthocyanins yang memiliki kandungan anti-kanker sehingga dapat mencegah pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Saat ini prevalensi atau kejadian kanker kolorektal atau kanker usus besar terus meningkat.

Menurut GLOBOCAN (2012) Kanker kolorektal menempati peringkat ke tiga kejadian penyakit kanker terbanyak setelah kanker paru dan kanker payudara di seluruh dunia. Menurut WHO kanker kolorektal menempati urutan ke tiga untuk jenis kanker terbanyak penyebab mortalitas setiap tahunnya dengan 677.000 mortalitas per tahunnya. Kanker kolorektal merupakan kanker yang penyebab utamanya adalah akibat kekurangan serat.

Sayur dan buah memiliki banyak kandungan serat, di mana serat sangat penting untuk kebutuhan gizi manusia terutama pada dewasa. Salah satu fungsi dari serat adalah dapat mengontrol berat badan atau mencegah obesitas. 

Seperti yang kita ketahui, obesitas merupakan awal dari segala penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jangung koroner, dll. Selain itu, serat juga dapat mencegah diabetes karena serat dapat menyerap air dan mengikat glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Serat juga berfungsi untuk mencegah gangguan gastrointestinal (gangguan pendarahan kecil maupun besar di  dalam saluran pencernaan) karena serat dapat meningkatkan air dalam feses sehingga feses menjadi tidak keras dan feses dapat dikeluarkan hanya dengan kontraksi otot rendah. Hal ini dapat menanggulangi timbulnya gangguan gastrointestinal.

Lalu, serat juga mampu mengurangi kadar kolesterol darah dengan cara mengikat lemak yang ada di dalam usus halus. Selain itu, serat juga dapat mengikat garam empedu di saluran pencernan sehingga dapat mengurangi kadar kolesterol. Seperti yang kita ketahui, kolesterol yang tinggi akan meningkatkan risiko untuk terkena penyakit kardiovaskuler seperti aterosklerosis, jantung koroner, dsb. Dengan demikian, mengkonsumsi buah dan sayur yang tinggi serat dapat mencegah penyakit-penyakit kardiovskuler.

Sayur dan buah juga memiliki  banyak kandungan vitamin, mulai dari vitamin A, vitamin C, Thiamin B1, Ribovlavin B2, Niacin B3, Vitamin B6, vitamin B12, biotin, cholin, vitamin D, vitamin E, dan Vitamin K yang terdapat dari sumber serta memiliki fungsi yang berbeda-beda

Selain manfaat di atas, sayur dan buah juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti buah dan sayur yang memiliki vitamin A, vitamin C, dan vitamin E (jeruk, wortel, dsb). Antioksidan sangat bagus untuk tubuh karena mampu memperlambat bahkan mencegah terjadinya oksidasi dari molekul lain. Oksidasi ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena akan memicu timbulnya  radikal bebas yang berpotensi untuk merusak sel.

Antioksidan yang tinggi dapat meningkatkan kinerja otak, mengingat antioksidan mampu melawan radikal bebas dengan cara memperlambat atau mencegah oksifasi dari molekul lain. Seperti buah yang dapat meminimalisir risiko kita untuk terkena alzheimer seperti jeruk, jambu biji, apel, mangga, dan pepaya.

Kemenkes telah mengeluarkan program gizi seimbang dan isi piringku di mana, untuk usia dewasa atau produktif dibutuhkan porsi sayuran ssepertiga dari piring. Ini menjadi salah satu bukti jika sayuran memang sangat penting untuk tubuh kita.

Dilihat dari manfaat sayur dan buah yang sangat banyak untuk kesehatan tubuh kita karena sayur dan buah memiliki beragam vitamin serta serat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sudah semestinya kita membiasakan diri kita untuk mengganti junkfood yang biasa kita makan dengan konsumsi sayur dan buah. 

Bukan hanya diri kita sendiri, namun kita juga harus mengajak orang-orang terdekat agar dapat menikmati kesehatan di hari tua bersama.

Namun, pada kenyataannya di tahun 2010-2013 Riskesdas menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang berusia di atas 10 tahun yang kurang asupan sayur dan buah adalah di atas 90%. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat manfaat buah yang sangat banyak dan Indonesia termasuk negara tropis, yang seharusnya jangkauan masyarakat terhadapa sayur dan buah sangat mudah.

Yang lebih menyedihkan adalah banyak orang tua saat ini yang membiasakan anaknya untuk memakan junkfood karena menurut mereka makanan seperti itu adalah makanan yang praktis dan disukai oleh anak-anak. 

Padahal, junkfood tidak memiliki kandungan gizi yang baik dan cukup untuk anak balita khususnya karena balita sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk peekembangan tubuhnya. Jika dari anak-anak sudah menyukai junkfood dan tidak terbiasa untuk memakan sayur dan buah akan lebih sulit untuk  merubah pola makannya jika nanti anak tersebut telah tumbuh dewasa.

Padahal, mencegah lebih baik daripada mengobat. Dengan mencegah kita dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Misal jika nanti ada seseorang yang terkena penyakit kanker, Ia akan menghabiskan sisa waktu, harta, serta tenaga-nya untuk menyembuhkan penyakitnya. 

Jika orang tersebut rutin memakan sayur dan buah atau selalu mengontrol apa yang Ia makan (tidak memakan junkfood) mungkin Ia tidak akan menghabiskan sisa waktu, tenaga, dan hartanya hanya untuk sekadar mengobati penyakit yang Ia idap.

DAFTAR PUSTAKA

  • Aswatini, Mita Noveria dan Fitranita. Konsumsi Sayur dan Buah di Masyarakat dalam Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Jurnal Kependudukan Indonesia. Vol II, No. 2, 2008 hal 97-119.
  • Diakses dari http://promkes.kemkes.go.id/?p=8855 pada 28 Desember 2019 pukul 20.00 WIB.
  • Hermina dan Prihatini S. Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 44, No. 3, September 2016 : 205 - 218.
  • Munawaroh, isti rochatul. 2012. Gambaran Profil Penderita Kanker Usus Besar Dan Penatalaksanaannya Di Rsup Dr. Moewardi  Naskah Publikasi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
  • Santoso, Agus. SERAT PANGAN (DIETARY FIBER) DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN. Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun