Begitupun Opung Simanjuntak tidak pernah menyesal. Dia mengaku happy. Sesekali keponakannya mengunjunginya. "Tahun lalu semua keluarga saya datang ke sini merayakan Natal bersama saya," bebernya.
Opa yang duduk di kursi roda itu juga berucap serupa dengan keduanya. Dalam usianya 71 tahun, dia baru satu tahun berada di Karya Kasih. Mulanya perasaannya seperti terbuang. Mendengar panti jompo, Opa merasa keluarganya tidak mencintainya lagi. Anak Opa hanya ada dua. Satu berada di Menado dan satu anak lagi berada di Jakarta. Sang istri ikut tinggal bersama anaknya yang berada di Jakarta.
Sebelumnya di Kota Medan, Opa tinggal bersama sang kakak. Usia kakaknya yang sudah 85 tahun tak mungkin lagi mengurus Opa. Semua bermula dari kaki Opa yang tiba-tiba melemah dan tak bisa bergerak lagi. Opa juga sudah melakukan pengobatan kemana-mana, secara alternatif pun medis. Sayang pengobatan itu tidak berhasil. Akhirnya sang kakak yang tak mampu mengurusnya lagi pun membawanya ke karya Kasih. Bak anak kecil, Opa sempat merajuk. Setelah tinggal dan menetap disni, Opa malah enggan keluar dari Karya Kasih.
"Inilah tempat yang tepat bagi orang tua seperti saya," bilangnya tersenyum. (Adelina Savitri Lubis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H