POHJEJER, MOJOKERTO 15 JANUARI 2024 -- Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan tema mengenai teknologi tepat guna pupuk komposter bokashi di Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.Â
Limbah kotoran sapi telah lama menjadi tantangan serius bagi pemilik peternakan sapi. Namun, sekarang, solusi inovatif telah ditemukan untuk mengubah limbah ini menjadi pupuk bernilai tinggi dengan menggunakan metode kompos bokashi.Â
Proses ini melibatkan fermentasi anaerobik dengan bantuan mikrobakteri MA-11 yang efektif. Mikrobakteri MA-11 adalah kelompok mikroorganisme yang kaya akan bakteri asam laktat dan probiotik.Â
Mereka berperan penting dalam mempercepat dekomposisi bahan organik dalam limbah kotoran sapi, menghasilkan pupuk kompos bokashi yang kaya akan nutrisi dan mikroorganisme yang bermanfaat.Â
Penerapan teknologi pupuk kompos bokashi dengan mikrobakteri MA11 tidak hanya memberikan solusi praktis dalam pengelolaan limbah kotoran sapi, tetapi juga mendukung upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan. Dengan demikian, kita tidak hanya mengubah limbah menjadi sumber daya berharga, tetapi juga membuka pintu menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pembuatan pupuk kompos bokashi menggunakan teknologi tepat guna alat komposter berupa tong atau drum air berukuran 150L pada tanggal 15 Januari 2024 berhasil dilaksanakan dengan langkah-langkah yang terorganisir.Â
Proses fermentasi yang efektif dengan penambahan mikrobakteri MA11 diharapkan dapat menghasilkan pupuk kompos bokashi berkualitas tinggi yang dapat mendukung pertanian organik dan berkelanjutan. Kegiatan dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk kompos bokashi.Â
Bahan-bahan meliputi limbah kotoran sapi, arang sekam, MA-11, molase dan air sebagai campuran pengaktifan fermentasi. Komposter berupa tong atau drum air berukuran 150L dipersiapkan untuk kegiatan fermentasi. Pastikan kebersihan dan sterilisasi tong atau drum sebelum digunakan untuk menghindari kontaminasi yang tidak diinginkan. Perhatikan ventilasi udara pada komposter untuk mendukung proses fermentasi anaerobik yang diinginkan.
Limbah organik yang telah dipersiapkan dicampur secara merata dalam komposter. Pemilihan rasio campuran yang tepat menjadi kunci keberhasilan proses fermentasi. Pada tahap ini, mikrobakteri MA-11 ditambahkan ke dalam campuran limbah organik. Mikrobakteri ini berperan dalam mengaktifkan proses fermentasi dan mempercepat dekomposisi bahan organik. bahan organik kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan dibiarkan selama 2-4 minggu untuk mengalami proses fermentasi. Pada tahap ini, mikroorganisme akan menguraikan bahan organik menjadi pupuk kompos bokashi yang kaya akan nutrisi.
Setelah proses fermentasi selesai, pupuk kompos bokashi kemudian dijemur selama beberapa hari hingga kadar airnya turun menjadi 10-15%. Pupuk kompos bokashi yang telah kering dapat disimpan dalam wadah tertutup dan digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman. Setelah melakukan pengkomposan dengan MA-11 diperoleh hasil bokashi pupuk kandang kotoran sapi berupa padatan kering, bewarna hitam, dan tidak berbau. Berat bokashi awal dengan akhir juga berkurang hingga 30% yaitu berat awal 100kg menjadi 70kg bokashi kering.
Bokashi pupuk kandang kotoran sapi memiliki keuntungan antara lain proses yang dilakukan cukup sederhana, pembuatan bokashi menggunakan MA11 bermanfaat untuk mengemblikan sifat tanah dan unsur-unsur hara di dalam tanah. Bokashi pupuk kotoran sapi sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya dilahan pertanian sehingga sangat sesuai untuk diaplikasikan dilahan sawah, baik digunakan untuk didalam pembibitan tanaman serta biaya pembuatan pupuk bokashi dari limbah kotoran sapi juga relatif murah. Dengan adanya pengelolaan limbah kotoran sapi respon masyarakat terhadap metode pupuk komposter bokashi sangat responsif sehingga menambah pengetahuan bagi masyarakat Desa Pohjejer mengenai pupuk bokashi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H