Semakin usia seseorang bertambah, tak dapat dipungkiri jika kebutuhan terus meningkat, sehingga membuat seseorang bekerja dengan giat untuk mendapatkan upah. Dan berbicara soal kebutuhan hidup, sudah jelas bahwa hal ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang sudah berkeluarga, tetapi juga mereka yang masih melajang.
Namun jika kamu sudah berpasangan, baik dalam hubungan pacaran maupun pernikahan, usahakan tetap menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan personal. Bekerja dengan penuh totalitas, itu baik adanya. Namun segala sesuatu yang berlebihan, tentu saja menjadi tidak baik. Alangkah indah, jika keduanya bisa berjalan beriringan. Semakin selaras, tentu harmoni kehidupan terasa semakin simbang dijalankan.
"Oke, oke, saya mengerti. Tapi kalau saya memegang posisi tertentu di perusahaan, sulit untuk melakukannya setiap hari. Saya harus lembur hingga tengah malam, bahkan akhir pekan saya pun harus tetap bekerja, karena perusahaan membutuhkan saya," mungkin ada sebagian dari kamu yang mengeluhkan hal ini.
Tenang saja, kalau melakukannya setiap hari terasa berat, kamu tidak harus melakukannya setiap hari. Kamu bisa mengakalinya dengan bahasa cinta. Hmmm, lebih tepatnya bukan mengakali, tetapi memaksimalkan dengan bahasa cinta.
Bahasa cinta atau love language adalah suatu cara yang digunakan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang kepada seseorang. Sebenarnya bahasa cinta ini tidak selalu ditujukan kepada pasangan saja lho, tetapi bisa juga kepada orang tua, anak, kakak, adik, dan sahabat. Penulis buku The Five Love Language: How to Express Heartfeld, Gary Chapman menuliskan, ada lima macam bahasa cinta yang dimiliki seseorang, di antaranya:
1. Act of service
Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan tindakan yang melayani. Biasanya dilakukan secara spontan, inisiatif, dan sukarela. Kalau kamu suka memberikan bantuan tanpa diminta, menjemput pasangan sepulang bekerja, membelikan makanan, memijat kaki pasangan saat dia kelelahan melakukan pekerjaan rumah seharian, berarti bahasa cinta kamu adalah melayani.
2. Words of affirmation
Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan mengucapkan kata-kata dan kalimat kasih sayang, baik secara lisan maupun tulisan. Apakah pasangan kamu suka banget memujimu dengan kalimat seperti ini, "Hai, sayang. Terima kasih ya, hari ini kamu sudah mau menyempatkan waktu buat ketemuan dan jalan bareng. Aku seneng banget! Aku sayang kamu" atau "Wah, hari ini kamu kelihatan gagah dan keren, sayang. Aku bangga deh sama kamu. Dan aku yakin, kamu pasti bisa melakukan presentasi dengan lancar dan keren di kantor hari ini. Sukses yaaa. Terima kasih sudah berjuang bersama denganku."? Kalau iya, berarti ini adalah bahasa cinta pasangan kamu.
3. Quality time
Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan menghabiskan waktu bersama orang tersayang secara berkualitas. Biasanya tipe ini sangat mengutamakan kebersamaan dan kehadiran seutuhnya di waktu yang sudah disepakati. Kegiatannya pun biasanya sederhana, namun mereka menginginkan totalitas dari pasangannya. Misal : mematikan ponsel saat sedang makan dan mengobrol, nonton film favorit, main game bareng, bahkan sekadar duduk minum teh bersama.
4. Physical touch
Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan sentuhan fisik. Berbicara soal sentuhan fisik, tentu ada perbedaan antara sentuhan fisik kepada orang tua, anak, sahabat, pacar, dan suami/istri.Â
Dalam konteks sentuhan fisik antara anggota keluarga, pada dasarnya dilandasi dengan kasih sayang dan tetap beretika. Misal dengan mengelus kepala, memeluk, serta mencium kening dan pipi. Dengan suami atau istri sah, sentuhan fisik melibatkan perasaan dan romansa. Namun jika baru sebatas pacar, hendaknya bahasa cinta yang satu ini dibatasi, sampai akhirnya terikat dalam status pernikahan yang sah.
5. Gift
Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan memberikan atau menerima hadiah. Kalau kamu merasa sangat dihargai, diingat dan diingat saat pasangan memberimu hadiah, berarti ini adalah bahasa cintamu. Yang dilihat bukanlah besar kecil dan nominal hadiah, melainkan perhatian yang diberikan.
Pada dasarnya tidak ada bahasa kasih yang jelek. Tuhan menciptakan semua bahasa kasih itu baik dan indah adanya. Kondisi setiap orang yang berbeda, membuat setiap orang memiliki bahasa kasih yang berbeda pula. Dan itu tidak apa-apa lho!
Sebagai sepasang kekasih, kamu harus tahu manakah bahasa kasih yang dominan antara dirimu dan dirinya. Ketika kamu mengetahui bahasa cinta pasanganmu, kamu akan lebih mudah membuatnya merasa dikasihi olehmu secara maksimal. Begitu juga sebaliknya.
Kalau kalian berdua memiliki bahasa cinta yang sama, bersyukurlah. Kalian akan lebih mudah dalam saling memberi dan menerima ungkapan kasih. Namun jika kalian berdua memiliki bahasa cinta yang berbeda, tak perlu berkecil hati. Berarti Tuhan memberikan kalian kesempatan untuk belajar bersama dan saling memahami.
Memang, perlu kerendahan hati untuk rela memberikan apa yang disukai oleh pasangan dan membuatnya merasa dikasihi oleh kita. Perlu kesabaran pula ketika pasangan mungkin belum bisa maksimal dalam menerapkan bahasa cinta yang kita suka, karena bisa jadi ini adalah hal baru baginya. Percayalah, segala sesuatu yang diberikan dan dilakukan dengan tulus dan penuh cinta, akan dirasakan di hati pasangan. Tetap semangat ya!
Kalau kamu sendiri, apa nih bahasa cinta dominanmu?
Kediri, 15 Mei 2023
Hipnoterapis profesional di @serenity.hipnoterapikediri sekaligus trainer BNSP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H