Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Gak Sempat Kencani Pasangan karena Sibuk Kerja? Maksimalkan dengan Bahasa Cinta

15 Mei 2023   15:12 Diperbarui: 18 Mei 2023   18:35 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi love language. Sumber: Freepik via kompas.com

Semakin usia seseorang bertambah, tak dapat dipungkiri jika kebutuhan terus meningkat, sehingga membuat seseorang bekerja dengan giat untuk mendapatkan upah. Dan berbicara soal kebutuhan hidup, sudah jelas bahwa hal ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang sudah berkeluarga, tetapi juga mereka yang masih melajang.

Namun jika kamu sudah berpasangan, baik dalam hubungan pacaran maupun pernikahan, usahakan tetap menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan personal. Bekerja dengan penuh totalitas, itu baik adanya. Namun segala sesuatu yang berlebihan, tentu saja menjadi tidak baik. Alangkah indah, jika keduanya bisa berjalan beriringan. Semakin selaras, tentu harmoni kehidupan terasa semakin simbang dijalankan.

"Oke, oke, saya mengerti. Tapi kalau saya memegang posisi tertentu di perusahaan, sulit untuk melakukannya setiap hari. Saya harus lembur hingga tengah malam, bahkan akhir pekan saya pun harus tetap bekerja, karena perusahaan membutuhkan saya," mungkin ada sebagian dari kamu yang mengeluhkan hal ini.

Ilustrasi cinta bersama pasangan (foto: warungsatekamu.org)
Ilustrasi cinta bersama pasangan (foto: warungsatekamu.org)

Tenang saja, kalau melakukannya setiap hari terasa berat, kamu tidak harus melakukannya setiap hari. Kamu bisa mengakalinya dengan bahasa cinta. Hmmm, lebih tepatnya bukan mengakali, tetapi memaksimalkan dengan bahasa cinta.

Bahasa cinta atau love language adalah suatu cara yang digunakan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang kepada seseorang. Sebenarnya bahasa cinta ini tidak selalu ditujukan kepada pasangan saja lho, tetapi bisa juga kepada orang tua, anak, kakak, adik, dan sahabat. Penulis buku The Five Love Language: How to Express Heartfeld, Gary Chapman menuliskan, ada lima macam bahasa cinta yang dimiliki seseorang, di antaranya:

Ilustrasi memasakkan makanan untuk pasangan (foto: parapuan)
Ilustrasi memasakkan makanan untuk pasangan (foto: parapuan)

1. Act of service

Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan tindakan yang melayani. Biasanya dilakukan secara spontan, inisiatif, dan sukarela. Kalau kamu suka memberikan bantuan tanpa diminta, menjemput pasangan sepulang bekerja, membelikan makanan, memijat kaki pasangan saat dia kelelahan melakukan pekerjaan rumah seharian, berarti bahasa cinta kamu adalah melayani.

Ungkapan kata-kata cinta (foto: Parapuan)
Ungkapan kata-kata cinta (foto: Parapuan)

2. Words of affirmation

Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan mengucapkan kata-kata dan kalimat kasih sayang, baik secara lisan maupun tulisan. Apakah pasangan kamu suka banget memujimu dengan kalimat seperti ini, "Hai, sayang. Terima kasih ya, hari ini kamu sudah mau menyempatkan waktu buat ketemuan dan jalan bareng. Aku seneng banget! Aku sayang kamu" atau "Wah, hari ini kamu kelihatan gagah dan keren, sayang. Aku bangga deh sama kamu. Dan aku yakin, kamu pasti bisa melakukan presentasi dengan lancar dan keren di kantor hari ini. Sukses yaaa. Terima kasih sudah berjuang bersama denganku."? Kalau iya, berarti ini adalah bahasa cinta pasangan kamu.

Menikmati quality time bersama pasangan (foto: Daily Life)
Menikmati quality time bersama pasangan (foto: Daily Life)

3. Quality time

Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan menghabiskan waktu bersama orang tersayang secara berkualitas. Biasanya tipe ini sangat mengutamakan kebersamaan dan kehadiran seutuhnya di waktu yang sudah disepakati. Kegiatannya pun biasanya sederhana, namun mereka menginginkan totalitas dari pasangannya. Misal : mematikan ponsel saat sedang makan dan mengobrol, nonton film favorit, main game bareng, bahkan sekadar duduk minum teh bersama.

Bergandengan tangan sebagai salah satu bentuk bahasa cinta physical touch (foto: My Sweet Home Life)
Bergandengan tangan sebagai salah satu bentuk bahasa cinta physical touch (foto: My Sweet Home Life)

4. Physical touch

Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan sentuhan fisik. Berbicara soal sentuhan fisik, tentu ada perbedaan antara sentuhan fisik kepada orang tua, anak, sahabat, pacar, dan suami/istri. 

Dalam konteks sentuhan fisik antara anggota keluarga, pada dasarnya dilandasi dengan kasih sayang dan tetap beretika. Misal dengan mengelus kepala, memeluk, serta mencium kening dan pipi. Dengan suami atau istri sah, sentuhan fisik melibatkan perasaan dan romansa. Namun jika baru sebatas pacar, hendaknya bahasa cinta yang satu ini dibatasi, sampai akhirnya terikat dalam status pernikahan yang sah.

Ilustrasi tangan pria yang akan memberikan kado untuk pasangannya (foto: Kedu Today-Pikiran Rakyat)
Ilustrasi tangan pria yang akan memberikan kado untuk pasangannya (foto: Kedu Today-Pikiran Rakyat)

5. Gift

Ini adalah bahasa cinta yang ditunjukkan dengan memberikan atau menerima hadiah. Kalau kamu merasa sangat dihargai, diingat dan diingat saat pasangan memberimu hadiah, berarti ini adalah bahasa cintamu. Yang dilihat bukanlah besar kecil dan nominal hadiah, melainkan perhatian yang diberikan.

Ilustrasi Cinta (foto:Riliv)
Ilustrasi Cinta (foto:Riliv)

Pada dasarnya tidak ada bahasa kasih yang jelek. Tuhan menciptakan semua bahasa kasih itu baik dan indah adanya. Kondisi setiap orang yang berbeda, membuat setiap orang memiliki bahasa kasih yang berbeda pula. Dan itu tidak apa-apa lho!

Sebagai sepasang kekasih, kamu harus tahu manakah bahasa kasih yang dominan antara dirimu dan dirinya. Ketika kamu mengetahui bahasa cinta pasanganmu, kamu akan lebih mudah membuatnya merasa dikasihi olehmu secara maksimal. Begitu juga sebaliknya.

Kalau kalian berdua memiliki bahasa cinta yang sama, bersyukurlah. Kalian akan lebih mudah dalam saling memberi dan menerima ungkapan kasih. Namun jika kalian berdua memiliki bahasa cinta yang berbeda, tak perlu berkecil hati. Berarti Tuhan memberikan kalian kesempatan untuk belajar bersama dan saling memahami.

Memang, perlu kerendahan hati untuk rela memberikan apa yang disukai oleh pasangan dan membuatnya merasa dikasihi oleh kita. Perlu kesabaran pula ketika pasangan mungkin belum bisa maksimal dalam menerapkan bahasa cinta yang kita suka, karena bisa jadi ini adalah hal baru baginya. Percayalah, segala sesuatu yang diberikan dan dilakukan dengan tulus dan penuh cinta, akan dirasakan di hati pasangan. Tetap semangat ya!

Kalau kamu sendiri, apa nih bahasa cinta dominanmu?

Kediri, 15 Mei 2023

Luana Yunaneva

Hipnoterapis profesional di @serenity.hipnoterapikediri sekaligus trainer BNSP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun