Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Tetangga Suka Masuk Rumah Tanpa Permisi, Hal Biasa?

16 April 2023   00:03 Diperbarui: 16 April 2023   02:37 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bertamu| Dok Freepik.com/Bearfotos via Kompas.com

Sebagai hunian, sebagai tempat singgah, sebagai tempat melepas lelah, sebagai tempat berkumpul dengan keluarga, sebagai sarana edukasi bagi anak, sebagai ladang mencari nafkah, sebagai tempat bersilaturahmi dengan orang lain, dan sebagainya. 

Tentu fungsi rumah ini berbeda antata satu keluarga dan lainnya. Jadi, mohon untuk hargai privasi rumah orang lain. 

Jika ingin berkunjung, tetaplah memggunakan etika yang baik, mengingat tidak semua orang dan keluarga merasa nyaman dengan kehadiran orang lain di rumah mereka.

Sehari-hari kita juga tidak tahu aktivitas setiap keluarga. Sekalipun itu tetangga. Bisa jadi pada jam tersebut, keluarga A sedang makan, bekerja, mengajari anaknya, memasak, mandi, dan sebagainya. 

Ritmenya pun bisa berbeda dengan ritme yang saya dan Anda terapkan di rumah. Dan sangat mungkin, jika dalam kegiatan tersebut mereka tidak ingin diganggu oleh siapapun. 

Apalagi jika pagar dan pintu sudah jelas-jelas tertutup. Jangan sampai Anda membukanya tanpa mengetuk dan mengucapkan salam. Sekalipun Anda membawa kabar yang sangat penting.

Sekarang kita dibekali dengan kecanggihan teknologi. Alangkah lebih sopannya, ketika hendak bertamu bahkan sekadar ngerumpi, Anda menelepon atau mengirim pesan lewat ponsel. Apapun respon dari orang tersebut, kita sudah berusaha untuk bersikap sopan.

"Halah, ini kan anak-anak," mungkin ada yang berkilah demikian.

Moms and Dads, anak-anak adalah manusia seutuhnya. Bukan jiwa yang terperangkap di dalam tubuh yang berukuran kecil. Anak-anak tetap bisa kita ajari bertingkah laku sopan kok, asal kita mau melakukannya. 

Bahkan mereka bisa lebih cerdas daripada orang dewasa lho! Kalau orangtua tidak mau mengamati anaknya dan mengajak berkomunikasi tentang kegiatan sehari-hari, bagaimana anak dapat mengerti mana yang baik dan buruk?

Saya ingin membagikan sedikit pengalaman. Saya memiliki anak balita. Sejak kecil, saya mengajarkannya untuk menghargai privasi orang lain. Salah satunya dengan tidak berlama-lama bermain di rumah temannya atau tetangga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun