Namun seiring bertambahnya usia, Mama juga membekali saya keterampilan hidup, terutama saat saya hendak merantau selepas bangku sekolah. Hingga akhirnya, sosok Luana kecil yang tidak pernah berkutat di dapur sejak kecil pun, kini mampu membuat masakan dan kue sendiri. Jangan tanya soal rasa, karena rasa masakan Mama tetap yang terbaik.Â
Namun di sini, saya ingin bersaksi, bahwa life skill dunia persilatan rumah tangga yang saya miliki, semuanya berkat Mama. Seperti saat membuat kue ini, bisa kelihatan kan mana yang sudah profesional dan masih amatir?
Saat usia saya bertambah dan status pun berubah, mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus menyadari bahwa usia Mama pun semakin bertambah. Tiga tahunan ini beliau sudah dipanggil dengan sebutan "Oma". Namun, di usianya yang mulai menua, semangat Mama untuk menjalani hari justru semakin besar.
Alih-alih menghabiskan hari dengan banyak beristirahat, aktivitas pagi di rumah justru semakin lebih awal dilakukannya.Â
Kalau dulu Mama terbiasa bangun pukul 04.00 kemudian mengerjakan pekerjaan rumah, makin ke sini justru Mama terbiasa bangun satu jam lebih awal. Bahkan saking paginya Mama mengawali kegiatan, sejumlah tetangga menjadikannya sebagai alarm. "Wah, sebentar lagi waktunya subuhan. Itu suara Bu D sedang menyiram halaman," begitu pengakuan salah seorang tetangga.
Setelah menyiram tanaman, biasanya Mama melakukan grounding alias nyeker sembari menghampiri penjual sayur keliling yang biasa mangkal tidak jauh dari rumah, lanjut memasak atau berjalan-jalan pagi. Rutenya tak menentu. Ada kalanya hanya keliling kompleks perumahan, tetapi kadang Mama mengambil rute yang cukup jauh. Bahkan pada hari-hari tertentu, Mama menjadwalkan untuk bersepeda maupun senam lansia bersama ibu-ibu tetangga.
"Mama nggak capek? Kalau capek, istirahat ya, Ma," saya sering mengingatkan beliau.
"Nggak, kalau capek ya pulang, langsung tidur. Saat bangun, badan sudah fresh lagi."
"Okay, Ma, yang penting Mama senang."
Tak jauh berbeda dengan ibu-ibu generasi terdahulu, Mama menganut paham, bahwa perempuan terutama ibu tidak boleh sakit, sehingga Mama pun selalu mengusahakan badannya selalu sehat. Menjaga suasana hati, saat ini menjadi salah satu cara termudah yang mampu diusahakannya, selain menjaga pola makan. Berjalan menyusuri sawah dan pemandangan alam, dirasa mampu memberikan kesegaran jiwa tersendiri di pagi hari. Pun berolahraga, berjalan-jalan dan berbelanja sesekali bersama teman-teman sebayanya, membuat hari-hari Mama terasa lebih hidup.