Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan featured

Galau Pilih Kampus dan Jurusan Kuliah? Ikuti 7 Tips Berikut!

11 Januari 2021   23:35 Diperbarui: 15 Februari 2021   06:43 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik dalam maupun luar kota, sebaiknya buat daftar kampusnya saja dulu. Pun perihal status negeri dan swasta.  Catat sebanyak-banyaknya pilihan yang memungkinkan, karena nanti akan ada pembahasan selanjuntya.

Ketiga dari beberapa kampus yang sudah kamu tuliskan, coba kamu jabarkan lagi menggunakan analisis SWOT.

SWOT merupakan akronim dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) Dengan analisis ini kamu akan dihadapkan pada banyak pertimbangan seperti akreditasi kampus dan jurusan, jarak kampus dengan rumah kamu saat ini, biaya perkuliahan dan masuk pertama kali, kalkulasi biaya hidup selama perkuliahan terutama jika kamu kos, dan masih banyak lagi. Kalau kamu bingung, coba ajak orang tua, kakak, teman, atau saudara yang pernah duduk di bangku perkuliahan.

Keempat, untuk untuk menambah wawasan seputar kampus yang sudah kamu tuliskan, coba kamu browsing melalui situs resmi kampus-kampus tersebut untuk mengetahui lebih detail tentang fasilitas hubungan kerjasama biaya dan semua hal terkait dunia perkuliahan.

Kalau kamu punya teman maupun anggota keluarga yang berkuliah maupun beralmamater di sana na, Coba hubungi mereka dan tanyakan bagaimana pengalaman mereka selama berkuliah di sana. diskusikan juga tentang jurusan yang akan kamu masuki kira-kira bagaimana pandangan mereka terhadap hal tersebut.

Selanjutnya, kamu juga harus pikirkan, nantinya bakal menjadi mahasiswa sepenuh waktu atau tidak. Kalau menjadi mahasiswa sepenuh waktu, berarti total aktivitasmu adalah seorang pelajar di perguruan tinggi. Jadi, disarankan kamu mengambil kelas pagi, supaya hasilnya maksimal. Berbeda jika kamu kuliah sambil bekerja, disarankan kamu mengambil kelas sore atau akhir pekan, sehingga pada pagi hari kamu tetap bisa bekerja.

Oya, karena ini masih dalam suasana pandemi, coba cari tahu lebih detail perihal kelas yang akan kamu ambil, perihal itu adalah kelas tatap muka atau full jarak jauh. Kalau full jarak jauh, sudah jelas, bahwa kamu akan mengikuti kelas secara online sejak awal hingga lulus.

Universitas Terbuka (UT), misalnya, merupakan salah satu kampus yang menyediakan kelas yang full daring. Berbeda dengan kelas tatap muka, di mana kelas ini tetap mewajibkan adanya pertemuan secara rutin, mesi mungkin diminimalisir atau ditiadakan dulu selama pandemi.

Kelima, pelajari jadwal dan jalur masuk yang disediakan oleh kampus.

Setiap perguruan tinggi tentu mekanisme penerimaan mahasiswa barunya berbeda. Untuk kampus negeri, sekarang ada tiga jalur masuk, di antaranya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTN), dan Seleksi Mandiri.

Untuk SNMPTN dan SBMPTN, biasanya lebih terdengar gaungnya, karena pelaksaannya serentak se-Indonesia. Namun untuk Seleksi Mandiri, biasanya jadwalnya akan berbeda tiap kampus. Istilah yang digunakan setiap perguruan tinggi pun bakal berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun