Mendengar kuliner yang bernama "tahu", tentu sudah bukan hal baru. Makanan yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utamanya ini seakan memang menjadi menu wajib di meja makan keluarga-keluarga Indonesia.
Tapi kali ini, saya akan mengajak Anda untuk mengenal jenis tahu yang istimewa, yaitu tahu takwa khas Kediri, Jawa Timur. Makanan ini juga kerap disebut dengan tahu kuning, sesuai dengan warnanya yang berbeda dengan tahu kebanyakan.
Warna kuning yang dimiliki tahu takwa berasal dari kunyit. Terkadang ada juga produsen yang menambahkan pewarna makanan alami untuk memperkuat warna kuning yang dihasilkan.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya saya berkesempatan juga untuk melihat proses pembuatan tahu takwa. Salah satu sentranya berada di Desa Tinalan, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Mariono, salah seorang pemilik usaha tahu takwa pun sangat terbuka untuk menceritakan pengalamannya di bidang kuliner ini.
Untuk membuat tahu takwa, kedelai-kedelai harus dicuci sampai bersih dan direndam selama tiga jam. Setelah cukup lunak, kedelai pun direbus hingga matang.
Proses perebusannya pun masih menggunakan cara tradisional, yaitu menggunakan kayu bakar. Hal ini dilakukan Mariono untuk menghasilkan aroma tahu yang sedap dan tingkat kematangan yang pas. Tahapan selanjutnya, hasil rebusan kedelai ini diberi zat asam untuk memisahkan antara sari kedelai dan kadar airnya.
Nah, bunga pekak kering inilah, kata Mariono, yang menjadi kunci kelezatan dari tahu takwa di mana bunga pekak menghasilkan aroma yang wangi. Lalu, setelah berwarna kuning dan mengapung, tahu pun sudah matang dan bisa diangkat dan didinginkan di suhu ruang sebelum dikemas.
Pria berkulit sawo matang ini sempat menceritakan kepada saya bahwa awalnya dia adalah seorang pekerja serabutan. Usahanya bergelut dalam bidang tahu takwa ini diawali dengan menawarkan tahu produksi tetangganya pada tahun 1987, yang bersamaan dengan masalah ekonomi yang dihadapi keluarganya.
Di balik harganya yang sangat terjangkau, terkandung banyak manfaat protein kedelai ketika kita mengonsumsi tahu takwa, antara lain menurunkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung, serta mencegah penyakit kanker.
Jadi kapan Anda mau berkunjung ke Kediri untuk mencicipi tahu takwa?
Kediri, 31 Januari 2018
Luana Yunaneva
Tulisani ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana
Liputan ini sebelumnya pernah ditayangkan untuk Kompas TV dan Kompas TV Biro Kediri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H